Wednesday, December 23, 2015

Kisah Inspirasi - Siapakah Perampok yang Sebenarnya?

Alkisah, sebuah perampokan terjadi di sebuah kota.  Perampok bank berteriak ke semua orang yang ada di bank tersebut, "Jangan bergerak! Uang ini milik negara. Hidupmu milikmu!"

Semua orang di bank itu hanya bisa menunduk dengan tenang. Ini yang disebut sebagai "konsep mengubah pikiran", mengubahh cara berpikir yang konvensional.

Ketika seorang wanita yang berbaring di meja secara provokatif, perampok bank itu berteriak padanya "Beradablah, ini perampokan, bukan pemerkosaan!"

Inilah yang disebut "profesional", fokus hanya pada apa yang sudah dilatih untuk itu.

Ketika Perampok kembali ke rumah, perampok yang lebih muda (lulusan S2) berkata kepada perampok yang tua (lulusan SD), "Bang, ayo kita hitung berapa yang kita dapat."

Perampok yang lebih tua berkata, "Bodoh sekali Kau. Uang yang begitu banyak pasti akan lama menghitungnya. Malam ini kita lihat saja televisi. Pasti akan ada berita soal perampokan bank dan menyebutkan jumlah yang dirampok."

Inilah yang disebut sebagai "pengalaman". Kini, pengalaman lebih penting dari sekadar gelar akademik.

Setelah perampok pergi, manajer bank bilang pada supervisor bank untuk menelpon polisi secepatnya. Tetapi supervisor berkata, "Tunggu! Ayo kita ambil 10juta dollar dari bank untuk kita dan tambahkan ke 70juta dollar yang sudah diambil dari bank."

Ini yang disebut "sambil berenang minum air." Mengubah keadaan tak baik menjadi keuntungan pribadi.

Supervisor berkata, "Akan sangat bagus bila ada perampokan setiap bulan." Ini yang disebut "membunuh kebosanan". Kebahagiaan pribadi lebih penting dari pekerjaan.

Keesokan harinya, sebuah stasiun televisi melaporkan bahwa 100 juta dolar telah dicuri dari bank. Karena penasaran, apakah benar mereka merapok sedemikian besarnya, perampok menghitung dan menghitung, tetapi mereka hanya dapat menghitung sebanyak 20 juta dolar. Perampok sangat marah, "Kita bekerja dengan segala risiko dan hanya mendapatkan 20 juta dolar. Tetapi pekerja bank mengambil 80 juta dolar dengan santainya. Sepertinya mendingan terpelajar daripada perampok."

Inilah yang disebut "pengetahuan bernilai lebih banyak daripada emas". Manajer bank tersenyum dan bahagia karena kelelahan main saham dan bisa terbayarkan oleh perampokan yang terjadi. Ini yang disebut "mengambil kesempatan". Berani mengambil risiko!

Jadi, siapakah perampok sejati, yang sebenarnya dan lebih profesional dari para pelaku di atas? 

No comments:

Post a Comment