Tuesday, January 25, 2011

Elastis Seperti Karet Gelang

Karet gelang itu berwarna kuning. Kecil. Kupakai untuk membungkus sisa makanan yang kubeli tadi. Roti Vietnam itu (atau bahn mi dalam Bahasa Vietnam), biasa dibungkus dengan kertas dan ditarik karet gelang untuk mengencangkannya. Mataku tertuju padanya. Kecil tetapi bisa membesar di kala diperlukan. Elastis. Fleksibel. Sepertinya dia mengingatkan diriku akan elastisitas yang juga dibutuhkan dalam kehidupan ini…

Adaptasi…

Ada hal-hal tertentu yang tidak bisa diganggu-gugat. Hal-hal prinsip dalam hidup semisal kebaikan, kepercayaan yang dipegang, ataupun norma-norma lainnya yang memang tetap dipertahankan. Tentunya, setiap orang punya standar dan pemikiran yang berbeda. Amatlah tergantung di mana atau bagaimana dia dibesarkan, lingkungannya, atau kejadian-kejadian apa yang terjadi di hidupnya sehingga menjadikan dia seperti hari ini atau memilih hal-hal tertentu yang dia yakini.

Saya menyadari, dari kecil saya sudah diberikan contoh oleh orang tua saya bagaimana seharusnya untuk hidup. Beberapa contoh itu adalah contoh baik dan harus dipertahankan semisal kejujuran, kerendah-hatian, simpati dan empati, mengasihi. Walau dalam hidup, saya tidak memungkiri, saya pun pernah bersalah, berdosa, ataupun lalai. Namun, saya percaya pada kebaikan yang berasal dari-Nya. Karena Dialah sumber kebaikan, jadi setidaknya saya punya acuan mana yang baik dan tidak (bukan subyektif melulu menurut saya).

Hidup membawa setiap orang pada proses adaptasi. Dari bayi menjadi balita, remaja, kemudian kuliah, bekerja, menikah. Peran dari anak, orangtua, lalu jadi kakek/nenek. Pindah sekolah, pindah kota, pindah negara. Selalu kita hadapi proses adaptasi ini. Kalau kita keukeuh mempertahankan sesuatu, misalnya: aku kan masih kecil, jadi aku tak bisa pergi kuliah sendiri. Masih terus mengganggap diri bayi, sementara umur melaju terus tentunya tidak sesuai juga, ya…

 Fleksibilitas  dan elastisitas…

Adaptasi yang terakhir-terakhir ini saya jalani adalah pindah negara. Dari Indonesia- karena tugas suami-kami sudah berpindah ke dua negara. Jujur tiap kali pindah, ada 'comfort zone' yang diporak-porandakan… Karena segala sesuatu harus mulai lagi. Cari tempat tinggal, cari teman, membiasakan diri dengan kota/negara tersebut termasuk sistem transportasi, perbankan, shopping, bahkan berbelanja ke pasar. Banyak hal juga yang bisa dipelajari sebagai bagian dari adaptasi itu sendiri. Pertama pasti sulit, tetapi menyenangkan karena ada tantangan di dalamnya. Tetapi setelah sekian lama, jadi terbiasa dengan alur kehidupan di negara itu dan segala sesuatunya.

Saya belajar elastis. Dulu pastinya saya orang yang malas pindah-pindah. Boro-boro pindah rumah, pindah kamar kos saja gak pengin:) Saya suka keteraturan dalam jadwal keseharian saya, sementara kalau pindah-pindah, saya harus mulai dari awal lagi. Beda siklus lagi. Tetapi sekarang saya menikmatinya…

Karet gelang itu masih di sana.  Teregang rapi di bungkus roti. Di sana saya melihat hidup terkadang harus fleksibel dalam beberapa hal. Tentunya bukanfleksibel terhadap hal-hal yang buruk (misalnya lihat orang mencuri lalu aku fleksibel ikutan atau lihat orang berprofesi pengedar narkoba juga tertarik untuk memulai)… Tetapi, ketika perubahan itu selalu ada di sana: baik sisi peran ataupun segala pernik kehidupannya… Rasanya, sikap yang elastis, bisa beradaptasi dengan baik di mana pun ditempatkan, perlu juga diterapkan.

Karet gelang mengingatkan saya akan hidup yang elastis tetapi tetap terarah dalam Tuhan. Sehingga kita tidak jadi orang-orang yang kaku atau merasa diri selalu benar, tetapi lebih terbuka terhadap banyak perubahan. Terutama perubahan untuk menuju diri sendiri yang makin baik, makin mengasihi sesama, sebagai anak-anak Allah yang seharusnya selalu mencirikan citra-Nya di mana pun kita berada.

Ho Chi Minh City, 25 Januari 2011

-fon-

* copas, forward, share? Mohon sertakan sumbernya

* tautannya ada di: http://fjodikin.blogspot.com/2011/01/elastis-seperti-karet-gelang.html

Monday, January 24, 2011

Inspirasi - Usaha dan Nasib

Sang Usaha dan sang Nasib saling berdebat:

Usaha    : "Hasil kerja saya lebih besar dan lebih berguna dari kamu." 

Nasib     : "Apa yang telah kamu lakukan untuk mengalahkan saya?" 

Usaha    : "Apakah manusia itu berumur panjang maupun pendek, kaya maupun miskin, gagal atau berhasil, semuanya ditentukan oleh saya?" 

Nasib     : "Banyak orang baik berumur pendek, sedangkan yang jahat berumur panjang. Orang yang korupsi lebih kaya dari pada orang yang bekerja lebih keras. Yang malas lebih beruntung dari yang rajin. Yang pintar menjadi penganggur dan yang bodoh mendapatkan pekerjaan. Jika kamu benar-benar berpengaruh, kenapa kamu tidak membuat yang baik berumur lebih panjang, yang kerja keras lebih kaya, yang rajin lebih beruntung dan si pintar mendapatkan pekerjaan?"

Mendengar semua ini, Usaha tidak bisa membantah semua yang dikemukakan oleh Nasib.

Usaha    : "Kamu benar, saya tidak mempunyai kuasa banyak untuk mempengaruhi semua ini. Ini semua terjadi karena kamu selalu salah memberikan petunjuk, dan kamu selalu memutar-balikkan nasib orang. Tampaknya kamu menyukainya apa yang kamu lakukan."

Nasib     : "Sebenarnya saya sendiri tidak dapat memaksa perjalan hidup manusia. Saya hanya mengantarkan mereka hingga di awal tangga agar mereka dapat menaiki tangga kehidupannya. Jika segalanya lancar tanpa halangan, saya antarkan agar mereka dengan mudah dapat menaiki tangga kehidupannya. Tetapi jika ditengah jalan mereka berubah

pikiran, saya sendiri tidak dapat memaksakan kehendaknya. Akhirnya saya biarkan saja mereka mengikuti jalan pikirannya sendiri."

Usaha    : "Kalau demikian, kita berdua harus mengakui bahwa sebenarnya kita tidak dapat memaksakan jalan hidup manusia. Kita hanya dapat mengantar dan mendampinginya diawal tangga dan manusia sendiri yang memutuskan berapa anak tangga kehidupan yang akan mereka naiki."

Nasib    : "Memang benar. Walaupun kita telah bekerja secara maksimal, ternyata gambaran pikiran manusia memegang peranan yang lebih kuat. Sungguh kasihan, manusia tidak menyadari bahwa dirinya tidak lagi menjadi master

kehidupannya. Mereka hanya sebagai budak dari pikirannya."

Kemudian sang Nasib dan sang Usaha saling merangkul dan berpelukan. Mereka sadar bahwa apa yang telah mereka lakukan selama ini tidak lagi dihargai oleh manusia, dan akhirnya jerih payah mereka menjadi sia-sia.

 (Kumpulan cerita klasik para master Tao, dikutip dari buku "Kisah-Kasih Spiritual Bagian 6").

Inspirasi - Gadis Penjual Bunga

Seorng eksekutif muda sedang beristirahat d sebuah kafe,.yng sambil sibuk dgn laptopnya,.. Tiba2 seorng gadis cilik menghampirinya, sambil menawarkan beberapa bunga,"Om, maaf menggangu, om mw beli bunga, kan bunga ini bisa buat kekasih om, istri om, atw seseorang yng om sayang". Karena terusik oleh kehadiran si gadis cilik ini, mka om ini menolaknya, "tidak dik, saya tidak butuh, dan apa adik tidak lihat, saya ini sedang sibuk".

Kemudian si gadis cilik itu pun pergi dan menawarkan ke tempat lain.

Waktu istirahat eksekutif muda itu pun akhirnya selesai jg. Beranjak dari tempatnya, tiba2 si gadis cilik langsung menghampirinya, " Om, tidak sibuk lagi kan om, beli dong bunga ku om, murah kok, cuma 3000 per tangkai".

Dengan nada kesal dan kasihan, akhirnya eksekutif muda memberikan uang 3000 rupiah kpada si gadis cilik itu, "ini dik uang nya ambil sj, saya tidak butuh bunganya, anggap sja ini sedekah dari saya".

Setelah si gadis cilik ini menerima uang itu, kemudian si gadis cilik itu malah memberikannya lg kepada si pengemis tua yang kebetulan ada didekat situ. Kesal bercampur jengkel yang dirasakan si eksekutif muda itu. kemudian ekxekutif muda itu mendekati gadis cilik itu,"dik, knpa kmu mmberikan uangnya kepada si pengemis"? Dengan lugunya anak itu menjawab pertnyaan si Eksekutif muda, "Maaf om, saya sudah berjanji kepada ibu saya bahwa bunga ini harus saya jual sampai habis, bukan dengan cara meminta-minta., dan Ibu saya berpesan bahwa, lebih baik tidak punya apa-apa dari pada qt mengemis.

Tertegun dan iba yang dirasakan si eksekutif muda itu ketika mendengar ucapan si gadis cilik itu. Akhirnya, si eksekutif muda itu mmbeli semua bunga yang ada pada gadis cilik itu.

Repost from Hasim Abu Jauzi

Friday, January 21, 2011

Inspirasi - Jalani Saja

Malam tahun baru yang lalu saya berkesempatan merayakannya bersama dengan beberapa teman di Sumarecon Mall Serpong. Setelah makan sambil menunggu pergantian tahun pukul 00.00 maka kami memutuskan untuk mencoba masuk suatu wahana yang dikenal dengan UGD Benteng Kota. UNIT GAWAT DARURAT  Benteng Kota berusia lebih dari 200 tahun. Menyimpan kisah MISTERI yang belum terungkap sampai kini..!! Ternyata ada kehidupan lain di luar alam MANUSIA..Ada rintihan…jeritan dan amarah…??!! SEKARANG mereka BERGENTAYANGAN. Suatu tempat uji nyali karena di tempat itu kita akan ditakut-takuti oleh orang-orang yang berpakaian pocong dan seluruh dandanan seram lainnya. Situasi dibuat seseram mungkin. hal itu tampak dari tempat mengantri yang cukup gelap waktu itu dan ada pesawat TV yang menggambarkan apa yang terjadi di dalam. Kita dapat melihat orang-orang yang terlebih dahulu masuk. Hal itu cukup banyak menakutkan orang karena disertai dengan sound yg menyeramkan juga.

Pada saat mengantri untuk masuk ke wahana tersebut saya melihat banyak orang yg takut untuk melanjutkan masuk walau sudah membeli tiket. Ada beberapa orang yang sampai harus didorong-dorong oleh teman-temannya supaya maju terus dan tidak menyerah. Suara-suara pecutan dan dandanan dari para personil yg menjaga pintu menambah seram suasana. Pada saat sudah mau masuk pintu pun ternyata masih ada orang yang akhirnya mundur dan tidak berani melanjutkan.

Ketika giliran kami untuk masuk, dengan berbekal senter kecil yang kami peroleh kami maju perlahan namun pasti. Memang di dalam tempat tersebut di dekor dengan luar biasa bagus dan para personil yang berpakaian putih dan rambut panjang putih dan beraneka dandanan lain yang menakutkan ada di situ. Mereka juga dengan aktif menakuti kami, ada yang bersuara aneh, ada yg menepuk pundak kami tetapi kami tetap maju bahkan ada salah seorang teman kami yang iseng dengan menyahuti setiap apa yang mereka katakan. Ternyata hanya sekitar 5 menit kami sudah sampai ke pintu keluar dan setelah tiba di luar kami bisa berkata, "Kok cepat sekali ya, ternyata cuma seperti itu." Akan tetapi ada juga pengunjung yang muntah setelah tiba di luar. Semua itu tergantung pandangan kita pada awal mulanya. Kalau kita takut maka perjalanan selanjutnya akan dipenuhi ketakutan yang tiada henti.

Hal seperti itu ternyata juga dialami para sopir taxi. Pada saat naik taxi untuk pulang ke rumah, seperti biasa saya mengambil jalan-jalan kecil satu arah untuk menghemat waktu macet di jalan rayanya. Pak sopir sudah ketakutan dan terus bertanya, "Jalan di depan besar atau kecil?" sesaat kemudian pada waktu hendak belok dia bertanya lagi "Jalan di depan apakah bisa dilalui mobil?" Pada saat melalui jalan tersebut baru si sopir diam karena jalan terebut cukup luas dan lengang apabila dilalui satu mobil karena jalan tersebut adalah jalan satu arah.

Sering, kita mengalami ketakutan-ketakutan akan masa depan kita. Sesuatu yang tidak tampak nyata dan tidak dapat kita prediksi di depan. Tuhan sudah menyiapkan sesuatu yang baik untuk kita apabila kita mau percaya dan berserah padaNya. Oleh karena itu kita hanya tinggal menjalaninya saja maka semuanya akan baik adanya.

Selamat menjalani tahun 2011 ini dengan penuh semangat dan tetap berpegang teguh pada Tuhan

Yunita

Inspirasi - Gembok dan Anak Kunci

Apakah ada diantara Anda yg memiliki profesi seorang guru,dosen, atau pengajar ? Pd saat Anda menguji anak didik Anda dlm sebuah tes, sy yakin bhw ketika Anda memberikan pertanyaan, Anda pastinya sdh memiliki jawabannya juga. Tidak mungkin Anda memberikan soal kpd mereka sementara Anda sendiri tidak tahu jawaban dari soal yg Anda berikan tsb.

Hal yg sama berlaku pd sebuah pabrik pembuatan gembok. Mereka tdk hanya menciptakan gembok, tp juga membuat kunci utk setiap gembok tsb. Bayangkan betapa konyolnya jika mrk hanya jual gembok tanpa anak kunci.

Dua analogi sederhana di atas kiranya memberikan pencerahan kpd kita bhw hal yg sama Tuhan lakukan dlm hidup kita. Ketika Tuhan mengijinkan sebuah persoalan, maka sesungguhnya Dia sdh punya jawaban utk persoalan tsb. Tuhan tdk pernah membiarkan kita mengalami persoalan yg tak terpecahkan atau masalah yg tdk ada jalan keluarnya. Tuhan menyediakan kunci utk setiap pergumulan hidup yg kita alami.

Tuhan tdk hanya menyediakan jawaban atau kunci utk setiap masalah yg kita alami, tetapi Dia jg bijak dlm mengukur

kemampuan dan kapasitas kita dlm menanggung persoalan. Tuhan tdk akan pernah memberikan soal yg melebihi kemampuan kita.

Bukankah seorang guru tdk akan memberikan soal kelas VI unt anak yg masih kelas 1 ? Jika seorang guru saja bisa demikian bijak dlm menakar kemampuan kita, apalagi Tuhan ?

Melalui kebenaran ini kita diingatkan agar jgn sampai menjadi orang yg mudah mengeluh dan merasa persoalan yg kita alami sgt berat dan tak tertanggungkan. Jangan juga kita menjadi orang yg mudah putus asa krn berpikir masalah kita tdk ada jalan keluarnya. Ingatlah bhw ada soal berarti ada jawaban, ada gembok berarti ada kuncinya.

Ketika Tuhan mengijinkan sebuah persoalan, Dia sudah menyediakan kunci jawabannya.

Have a Blessed Day

Thursday, January 20, 2011

Inspirasi - Rantai Kasih

Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat bahwa sang nyonya sedan membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu mendekati sang nyonya.

Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini.. Apakah pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan.

Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri di sana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan.Kata pria itu, "Saya di sini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson."

Wah, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita lanjut seperti dia, kejadian itu cukup buruk. Bryan merangkak ke bawah bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak.Selama mendongkrak itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti ban itu. Namun akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka.

Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. Ia mengatakan kepada pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.

Bryan hanya tersenyum ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. Sang nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima kasihnya. Berapapun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu. Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya pria itu tak menolongnya.Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain tanpa pamrih.Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan, dan Tuhan mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya pada waktu yang lalu. Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu, dan tidak pernah ia berbuat hal sebaliknya.Pria itu mengatakan kepada sang nyonya bahwa seandainya ia ingin membalas kebaikannya, pada waktu berikutnya wanita itu melihat seseorang yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang itu, dan Bryan menambahkan,

"Dan ingatlah kepada saya."

Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu.

Hari itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman ketika ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.

Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil, dan menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah. Restoran itu nampak agak kotor. Di luar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan di sekitar tempat itu sangat asing baginya

Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih untuk mengelap rambut wanita itu yang basah.Pelayan itu tersenyum manis meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari. Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para pelanggan restoran. Wanita lanjut itu heran bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya. Dan wanita lanjut itu ingat kepada Bryan .

Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang kertas $ 100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang kembalian kepada wanita itu. Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung kemana perginya wanita itu.

Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.

Ada butiran air mata ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita itu:

"Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya. Saya juga pernah ditolong orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan. Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan: 'Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu.. ."

Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi.

Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang harus diisi, dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu memutuskan untuk melakukannya esok hari saja. Malam itu ketika ia pulang ke rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang. Ia memikirkan tentang uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan? Dengan ke lahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang cukup.

Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka, dan ketika suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman lembut dan berbisik lembut dan pelan, "Segalanya akan beres. Aku mengasihimu, Bryan Anderson!"

Ada pepatah lama yang berkata, "Berilah maka engkau diberi." Hari ini saya mengirimkan kisah menyentuh ini dan saya harapkan anda meneruskannya. Biarkan terang kehidupan kita bersinar. Jangan hapus kisah ini, jangan biarkan saja! Kirimkan kepada teman-teman anda! Teman baik itu seperti bintang-bintang di langit. Anda tidak selalu dapat melihatnya, namun anda tahu mereka selalu ada.

Belajarlah untuk membagikan rantai kasih, setiap hari .. walaupun mungkin nilainya sangat kecil bagi kita .. tetapi cepat atau lambat; "Rantai kasih yang kita bagikan itu akan kembali kepada kita kelak" pada saat yang tepat.

 
 

~ Herry ~

Wednesday, January 19, 2011

Inspirasi - 19 Rahasia Menjadi Pribadi Penuh Pesona !

Anda orang biasa saja? Bukan artis? Bukan konglomerat? Bukan ilmuwan? Bukan orang terkenal? Jangan khawatir, kami akan memberikan tips untuk anda. 

Tips yang akan membuat anda menarik, menjadi pribadi penuh pesona.Inilah 19 rahasia menjadi pribadi penuh pesona yang kami kembangkan dari pemikiran dr.

Yul Iskandar, DSJ., MBAP.,MASRS. , PhD. pendiri Yayasan Dharma Graha. Selamat mengikuti!

1. Berubahlah dengan waktu dan tempat! 

Jangan selalu menuruti perasaan negatif, seperti: merasa bosan, lelah, jenuh, tersiksa dengan tempat atau masa lalu. Tersenyumlah, dan dunia akan

tersenyum bersama anda! Menangislah, dan anda akan menangis sendirian! Mutiara kata ini mengisyaratkan agar kita selalu berbahagia dimana pun kita

berada dan kapan pun. Jika kita merasa sebagai orang yang paling sedih atau menderita di dunia ini, yakinlah bahwa masih banyak orang lain yang lebih

menderita daripada kita. 

2. Carilah kenalan, teman, sahabat, relasi sebanyak-banyaknya! 

Sering-seringlah bepergian, menjelajahi dunia. Semakin sering anda bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, maka kepribadian anda akan semakin

matang tanpa anda sadari.

3. Cintailah orang lain seperti mencintai diri sendiri.

Dengan cinta, hidup menjadi indah, persahabatan menjadi langgeng, dan silaturahmi tetap terbina. Tentunya cinta yang diberikan secara tulus tanpa

pamrih, tanpa mengharap balasan kecuali dari Allah semata. 

4. Hargailah dan nikmatilah alam. 

Dengan menghargai alam, jiwa menjadi tenang. Dengan menikmati alam hati menjadi senang. Temukanlah rahasia sesuatu itu tampak menarik, misalnya:

bunga yang mekar, surya yang bersinar, sawah yang terhampar.

5. Hargailah orang lain. 

Misalnya dengan cara membuatnya bahagia, tersenyum, tertawa, memberi pujian yang tulus. Membahagiakan orang lain akan membuatnya membahagiakan kita di

saat yang tak terduga, percayalah!

6. Jaga tingkah laku. 

Banyaklah mendengarkan dan berpikir daripada berbicara, kecuali bila waktunya untuk berbicara. Dengan menjaga lisan dan perbuatan kita, berarti

setengah pertempuran hidup telah kita menangkan.

7. Jangan kekanak-kanakan. 

Sikap dewasa menunjukkan kepribadian yang kuat dan mempesona. Betapa banyak orang tua yang bahkan belum dewasa! Salah satu tanda kedewasaan seseorang

antara lain adalah dari sikap, tutur kata, dan caranya di dalam mengambil keputusan secara arif dan bijaksana.

8. Jangan mencari kesalahan orang lain. 

Hidup kita terlalu singkat untuk melakukan hal ini.

9. Jangan rendah diri. 

Sudah seharusnyalah kita menerima dan memperbaiki kekurangan kita tanpa pernah merasa minder atau kecil di depan orang lain. Percayalah, tidak

seorang manusia pun yang sempurna di muka bumi ini!  

10. Jangan sombong. 

Ketahuilah bahwa selalu ada yang lebih daripada kita. Kesombongan menandakan kekosongan.

11. Kembangkan minat pada berbagai hal. 

Jangan membatasi diri anda, perluas bakat, minat, kemampuan, pengetahuan, dan keahlian anda. Memiliki satu keahlian atau spesialisasi akan terasa

lebih baik dan sempurna jika ditunjang dengan keahlian dalam bidang yang lainnya, sehingga anda akan semakin "bersinar" dan penuh pesona.

12. Selalu baik pada orang lain. 

Jangan pernah merasa dendam sekalipun kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang pernah menyakiti kita. Cintailah yang di bumi, niscaya yang di

langit akan mencintaimu.

13. Selalu belajar. 

Semakin sering anda belajar, maka semakin banyak yang anda ketahui. Ilmu ini dapat menjadi lahan amal bagi anda, sehingga anda merasakan nikmatnya

berbagi dan indahnya ilmu.

14. Selalu mengikuti informasi dan perkembangan terkini tentang apapun. 

Dengan banyak mengetahui hal yang paling baru, maka anda akan tampil semakin percaya diri dan penuh pesona. Semakin banyak hal baru yang anda tahu, maka

akan semakin banyak pula yang mencari dan mengejar anda...yakinlah! 

15. Selalu tegap, sigap, dan siap.  

Posisi atau postur tubuh anda di dalam berkomunikasi dengan orang lain akan mengungkapkan siapa diri anda yang sebenarnya. Oleh karenanya, milikilah

rencana, target, dan strategi (persiapan) yang matang dan semangat yang tak pernah pudar!  

16. Selalu tersenyum pada orang lain.  

Orang akan lebih senang melihat wajah yang dihiasi senyuman daripada wajah yang selalu disertai ratapan atau keluhan.

 17. Senang bekerja sama dengan orang lain.  

Inilah yang membuat jaringan (network) kita semakin luas, erat, dan kuat. 

18. Senang menolong orang lain.  

Dengan gemar menolong orang lain, maka pada hakikatnya kita menolong diri kita sendiri. Semakin banyak orang yang kita tolong, maka akan semakin

sering pula kita ditolong oleh Allah dengan cara-Nya yang tak terduga. 

19. Terimalah nasib apa adanya. 

Tetaplah tenang dan tabah, ingatlah bahwa "badai pasti berlalu" dan "roda itu berputar". Jangan suka mengeluh, menggerutu, atau bahkan mencaci-maki

nasib. Jangan sampai berkata atau menganggap bahwa Tuhan itu tidak adil! Justru di sinilah letak keadilan-Nya. Dengan merenungi dan menerapkan semua hal di atas, maka menjadi pribadi

penuh pesona saat ini bukanlah sesuatu hal yang mustahil bagi diri anda. 


 

Jika masih belum percaya, cobalah!

Have a positive day!

Salam Inspirasi,

"You Create Your Own Reality"

<span>Salam Sukses Dahsyat Luar Biasa</span><span> </span>

 <span>Bambang "selalu beruntung" Wahyudi</span>

Inspirasi - 8 Kebohongan Ibu

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :

"Makanlah nak, aku tidak lapar" ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata :

"Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu
membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :

"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah

selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :

"Minumlah nak, aku tidak haus!" ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri.
Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat
kondisi keluarga yang semakin parah, ada paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di
sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata :

"Saya tidak butuh cinta" ———-KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata :

"Saya punya duit" ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud
membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku

"Aku tidak terbiasa" ———-KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata :

"Jangan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! "

(Sumber : Unknown)


~~~

Friday, January 14, 2011

Cerita, "The Gift" (repost)

Top of Form


Menjelang hari raya, seorang ayah membeli beberapa gulung kertas kado.

 
 

Putrinya yang masih kecil, masih balita, meminta satu gulung.

 
 

"Untuk apa?" tanya sang ayah.

 
 

"Untuk kado, mau kasih hadiah." jawab si kecil.

 
 

"Jangan dibuang-buang ya." pesan si ayah, sambil memberikan satu gulungan kecil.

 
 

Persis pada hari raya, pagi-pagi si kecil sudah bangun dan membangunkan ayahnya, "Pa, Pa ada hadiah untuk Papa."

 
 

Sang ayah yang masih malas-malasan, matanya pun belum melek, menjawab, "Sudahlah nanti saja."

 
 

Tetapi si kecil pantang menyerah, "Pa, Pa, bangun Pa, sudah siang."

 
 

"Ah, kamu gimana sih, pagi-pagi sudah bangunin Papa."

 
 

Ia mengenali kertas kado yang pernah ia berikan kepada anaknya.

 
 

"Hadiah apa nih?"

 
 

"Hadiah hari raya untuk Papa. Buka dong Pa, buka sekarang."

 
 

Dan sang ayah pun membuka bingkisan itu. Ternyata di dalamnya hanya sebuah kotak kosong.

 
 

Tidak berisi apa pun juga. "Ah, kamu bisa saja. Bingkisannya koq kosong. Buang-buang kertas kado Papa. Kan mahal?"

 
 

Si kecil menjawab, "Nggak Pa, nggak kosong. Tadi, Putri masukin begitu buaanyaak ciuman untuk Papa."

 
 

Sang ayah terharu, ia mengangkat anaknya. Dipeluknya, diciumnya.

 
 

"Putri, Papa belum pernah menerima hadiah seindah ini. Papa akan selalu menyimpan boks ini. Papa akan bawa ke kantor dan sekali-sekali kalau perlu ciuman Putri, Papa akan mengambil satu. Nanti kalau kosong diisi lagi ya !"

 
 

~~~

 
 

Sahabatku, kotak kosong yang sesaat sebelumnya dianggap tidak berisi, tidak memiliki nilai apa pun, tiba-tiba terisi, tiba-tiba memiliki nilai yang begitu tinggi.

 
 

Apa yang terjadi ?

 
 

Lalu, kendati kotak itu memiliki nilai yang sangat tinggi di mata sang ayah, di mata orang lain tetap juga tidak memiliki nilai apa pun. Orang lain akan tetap menganggapnya kotak kosong.

 
 

Kosong bagi seseorang bisa dianggap penuh oleh orang lain. Sebaliknya, penuh bagi seseorang bisa dianggap kosong oleh orang lain.

 
 

Kosong dan penuh - dua-duanya merupakan produk dari "pikiran" kita sendiri.

 
 

Sebagaimana kita memandangi hidup, demikianlah kehidupan kita.

 
 

Hidup menjadi berarti, bermakna, karena kita memberikan arti kepadanya, memberikan makna kepadanya.

 
 

Bagi mereka yang tidak memberikan makna, tidak memberikan arti, hidup ini ibarat lembaran kertas yang kosong...........

 
 

Jangan memandang kehidupan ini dengan pesimis ... berikanlah arti dan makna untuk menjadikan hidup yang lebih baik ...

 
 

Lihatlah.... dengarlah.... Rasakanlah....sungguh amat besar nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita....

 
 

Bersyukurlah.....!

 
 

Jazakumullah telah membaca... Semoga hari anda selalu menyenangkan... ^_^

 
 

Salam Motivasi!

 
 

 
 

Monday, January 10, 2011

Inspirasi – Jangan Marah

Beberapa bulan yg lalu di meja pemesanan kamar hotel Memphis, saya melihat suatu kejadian yg bagus sekali, bagaimana seseorang menghadapi orang yg penuh emosi.

Saat itu pukul 17:00 lebih sedikit, dan hotel sibuk mendaftar tamu-tamu baru. Orang di depan saya memberikan namanya kepada pegawai di belakang meja dengan nada memerintah. Pegawai tsb berkata, "Ya, Tuan, kami sediakan satu kamar 'single' untuk Anda."

"Single," bentak orang itu, "Saya memesan double." Pegawai tsb berkata dg sopan, "Coba saya periksa sebentar." Ia menarik permintaan pesanan tamu dari arsip dan berkata, "Maaf, Tuan. Telegram Anda menyebutkan single. Saya akan senang sekali menempatkan Anda di kamar double, kalau memang ada. Tetapi semua kamar double sudah penuh."

Tamu yg berang itu berkata, "Saya tidak peduli apa bunyi kertas itu, saya mau kamar double."

Kemudian ia mulai bersikap "anda-tau-siapa-saya," diikuti dengan "Saya akan usahakan agar Anda dipecat. Anda lihat nanti. Saya akan buat Anda dipecat."

Di bawah serangan gencar, pegawai muda tsb menyela, "Tuan, kami menyesal sekali, tetapi kami bertindak berdasarkan instruksi Anda."

Akhirnya, sang tamu yg benar2 marah itu berkata, "Saya tidak akan mau tinggal di kamar yg terbagus di hotel ini sekarang --- manajemennya benar2 buruk," dan ia pun keluar.

Saya menghampiri meja penerimaan sambil berpikir si pegawai pasti marah setelah baru saja dimarahi habis2an. Sebaliknya, ia menyambut semua dengan salam yg ramah sekali "Selamat malam, Tuan."

Ketika ia mengerjakan rutin yg biasa dalam mengatur kamar untuk saya, saya berkata kepadanya, "Saya mengagumi cara Anda mengendalikan diri tadi. Anda benar2 sabar."

"Ya, Tuan," katanya, "Saya tidak dapat marah kepada orang seperti itu. Anda lihat, ia sebenarnya bukan marah kepada saya. Saya cuma korban pelampiasan kemarahannya. Orang yg malang tadi mungkin baru saja ribut dg istrinya, atau bisnisnya mungkin sedang lesu, atau barangkali ia merasa rendah diri, dan ini adalah peluang emasnya untuk melampiaskan kekesalannya."

Pegawai tadi menambahkan, "Pada dasarnya ia mungkin orang yg sangat baik. Kebanyakan orang begitu." Sambil melangkah menuju lift, saya mengulang-ulang perkataannya, "Pada dasarnya ia mungkin orang yg sangat baik. Kebanyakan orang begitu."
..
Sahabat CCM sekalian, Ingat dua kalimat itu kalau ada orang yg menyatakan perang pada Anda. Jangan membalas. Cara untuk menang dalam situasi seperti ini adalah membiarkan orang tsb melepaskan amarahnya, dan kemudian lupakan saja.

Diposting Oleh : Kevin Andrea

Tuesday, January 4, 2011

Inspirasi - Papa

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.

Lalu bagaimana dengan PAPA?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja....Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!". Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain....Papa harus melepasmu di bandara....Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...Kata- kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!". Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu". Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin....Karena Papa tahu bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya.... Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.....Papa telah menyelesaikan tugasnya.....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. ..Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.

 
 

sumber: unknown