Thursday, January 30, 2014

Semangkuk Mie Kuah Di Malam Imlek

Happy New Chinnese Year,
Cerita motivasi hari ini:
Suatu malam yang juga merupakan malam imlek, di sebuah jalan ada sebuah toko mie bernama Pei Hai Thing. Makan mie pada malam imlek adalah adat istiadat turun temurun karena itu tentu saja pemasukan toko mie sehari penuh itu sangatlah baik. Tidak terkecuali Pei Hai Thing. Majikan toko mie Pei Hai Thing adalah seorang yang jujur dan polos, istrinya adalah seorang yang ramah tamah dan melayani orang penuh kehangatan.

Saat sang istri bersiap-siap menutup toko, pintu toko itu sekali lagi terbuka. Seorang wanita membawa dua orang anaknya, kira-kira berumur 6 dan 10 tahun datang. Anak-anak mengenakan baju olahraga baru yang mirip satu dengan yang lain, tetapi wanita tersebut hanya memakai baju luar bercorak kotak yang telah usang.

Wanita itu berkata dengan takut-takut, "Bolehkah…memesan semangkuk mie kuah?" tanyanya. Kedua anak di belakangnya saling memandang dengan tidak tenang.

"Tentu…tentu boleh, silahkan duduk di sini." kata sang majikan.

Sang istri mengajak mereka ke meja nomor 2 di paling pinggir, lalu berteriak dengan keras ke arah dapur, "Semangkuk mie kuah!"

Sebenarnya jatah semangkuk untuk satu orang hanyalah satu ikat mie, sang majikan lalu menambahkan lagi sebanyak setengah ikat dan menyiapkannya dalam sebuah mangkuk besar penuh, hal ini tidak diketahui sang istri dan tamunya itu. Ibu dan kedua anaknya mengelilingi semangkuk mie kuah itu sambil berbicara dengan suara kecil betapa mie itu enak sekali.

Tak terasa setahun pun berlalu. Usaha Pei Hai Thing tetap ramai. Ketika hendak menutup toko, pintu terbuka lagi dan seorang wanita paruh baya sambil membawa dua orang anaknya masuk. Ketika melihat baju luar bercorak kotak yang telah usang itu, dengan seketika sang istri pemilik kembali teringat tahun lalu.

Mereka pun memesan semangkuk mie. Sang majikan mulai menyalakan kembali api yang baru saja dipadamkan. Istrinya dengan diam-diam berkata di samping telinga suami, "Ei, masak 3 mangkuk untuk mereka, boleh tidak?"

"Jangan, kalau demikian mereka bisa merasa tidak enak." kata sang suami sambil menambahkan seikat mie lagi ke dalam kuah yang mendidih. Ibu dan kedua anaknya pun memuji mie tersebut. Mereka kemudian membayar. Meskipun membayar dengan harga yang lama, bukan harga sekarang, suami istri pemilik Pei Hai Thing tidak meminta kekurangannya.

Pada tahun ketiga, majikan toko dengan tergesa-gesa membalikkan setiap lembar daftar harga yang tergantung di dinding dan daftar kenaikan harga mie kuah ditulis ulang menjadi harga lama. Di atas meja nomor 2, sang istri telah meletakkan kartu tanda telah dipesan. Setelah lewat pukul 22.00, ibu dengan dua orang anaknya muncul kembali.

Sang kakak memakai seragam SMP, sang adik mengenakan jaket, yang kelihatan agak kebesaran, yang dipakai kakaknya tahun lalu. Kedua anak ini makin kelihatan tumbuh dewasa, sang ibu tetap memakai baju luar bercorak kotak usang yang telah luntur warnanya.

Sang istri mengajak mereka ke meja nomor 2 dan dengan cepat menyembunyikan tanda telah dipesan yang sebelumnya diletakkan di sana. "Tolong…tolong buatkan 2 mangkuk mie, bolehkah?" Sang majikan lalu melempar 3 ikat mie ke dalam kuah yang mendidih. Ibu dan kedua anaknya makan sambil bicara dengan gembira. Sepasang suami istri yang berdiri di balik pintu juga turut merasakan kegembiraan mereka.

Dari pembicaraan mereka, ternyata suami dari wanita itu mengalami kecelakaan dan harus membayar mahal untuk pengobatan sehingga anaknya yang besar harus mengantar koran dan anak termudanya membantu membeli sayur dan masak nasi. Berkat usaha kedua anaknya, mereka bisa membayar sisa biaya pengobatan hingga lunas. Namun, ada sebuah kisah lagi di balik kejadian itu.

Anak termudanya menulis sebuah karangan dan terpilih secara khusus menjadi wakil di wilayah tempat mereka tinggal. Tema yang diberikannya adalah "Cita-Citaku", karangannya bertema semangkuk mie kuah. "Ayah mengalami kecelakaan lalu lintas dan meninggalkan hutang yang banyak; demi untuk membayar hutang, mama bekerja keras dari pagi hingga malam, sampai kakak saya harus mengantar koran. Pada malam tahun baru, kami bertiga ibu dan anak bersama-sama memakan semangkuk mie kuah, sangatlah lezat… 3 orang hanya memesan semangkuk mie kuah. Pemilik toko yaitu paman dan istrinya malah masih mengucapkan terima kasih kepada kami! Suara itu sepertinya sedang memberikan dorongan semangat untuk kami agar tegar menjalani hidup, secepatnya melunasi hutang dari ayah." isi sebagian dari karangan itu.

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, namun teruslah berbuat baik. Layanilah sesama kita seperti kepada Tuhan dan bukan untuk manusia. Selalu ada manfaat yang bisa dipetik saat kita dengan sungguh-sungguh melakukan apa yang kita kerjakan. Gong Xi Fat Cai 2565
BPA

Lakukan Terus dan Bertahan

Seorang pembicara motivasi akan pensiun. Oleh karena itu, ketika ia mengatakan akan memberikan seminar terakhirnya, semua orang memadati tempat penjualan tiket dan kursi pun habis terjual.

Pada hari seminar tiba, seluruh auditorium penuh sesak dengan para pembacanya, penggemar setia, reporter, dan orang-orang yang datang hanya untuk pelajar dari pembicara motivasi ini.

Ada sebuah bola besi besar dan berat di atas panggung. Tiba 15 menit terlambat, pembicara itu mengambil waktu dengan berjalan-jalan menyusuri lorong sementara penonton bersorak dan bertepuk tangan.

Tidak seperti biasanya, ia tidak memegang mikrofon. Ia juga tidak menyapa penonton. Ia malah mengambil pena dari sakunya dan mulai menyodok bola besi itu lembut dengan pena.

Pada awalnya, semua orang takjub. Semua orang mencoba memprediksi apa yang akan ia tunjukkan. Namun, setelah 30 menit, 1 jam, 1 jam dan 30 menit, orang-orang mulai meninggalkan tempat duduk mereka. Beberapa bahkan melempar brosur program pada pembicara itu karena membuang-buang waktu mereka. Tapi pembicara itu terus melakukan kegiatan yang sama. Hanya segelintir orang yang masih asyik melihat tindakannya.

Setelah 2 jam, sesuatu terjadi. Bola besi besar itu mulai berbalik dan menggelinding. Tidak ada orang di belakang panggung yang bisa menghentikan laju bola itu.

Pembicara itu kemudian berkata, "Beberapa dari kalian disini yang melihat ini terjadi telah belajar sesuatu. Dalam hidup, Anda hanya perlu terus melakukannya dan bertahan, dan Anda akan mencapainya dengan sukses!"
BPA

Friday, January 24, 2014

Brankas Yang Aman

Cerita Motivasi Hari ini:

Sekali waktu, ada seorang pria kaya serakah yang menyewa seorang matematikawan besar. Orang kaya itu ingin matematikawan itu menemukan cara yang terbaik baginya untuk membuat keuntungan terbesar dalam segala hal yang dia lakukan. Orang kaya itu sedang membangun brankas yang aman, dan mimpinya terbesar adalah mengisinya dengan emas dan permata.

Matematikawan itu bekerja di ruang kerja selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya ia percaya telah menemukan solusinya. Tapi ia menemukan ada beberapa kesalahan dalam perhitungannya, dan ia pun mulai dari awal lagi.

Suatu malam, ia muncul di rumah orang kaya itu, dengan senyum lebar di wajahnya, "Aku menemukannya!", "perhitunganku sudah sempurna." Orang kaya itu ternyata akan melakukan perjalanan panjang pada hari berikutnya, sehingga ia tidak punya waktu untuk mendengarkan penjelasan matematikawan itu.

Ia berjanji kepada matematikawan itu akan membayarnya dua kali lipat upahnya jika ia mengambil alih bisnisnya sementara ia pergi dan mempraktekkan formulanya. Gembira dengan penemuan barunya, matematikawan itu dengan sangat senang menerima tawaran orang kaya itu.

Ketika orang kaya itu kembali beberapa bulan kemudian, ia menemukan semua harta miliknya telah habis. Dengan geram, ia pergi meminta penjelasan dari matematikawan itu. Dengan tenang matematikawan itu mengatakan kepada orang kaya itu apa yang telah dilakukannya. Ia memberikan segalanya kepada orang-orang. Orang kaya tidak bisa mempercayainya, tetapi matematikawan itu menjelaskan lebih lanjut.

"Selama berbulan-bulan saya menganalisis bagaimana orang kaya bisa mendapatkan manfaat yang maksimal, tapi apa yang bisa saya lakukan selalu terbatas. Ada batasan untuk berapa banyak orang bisa dilakukan sendiri. Lalu saya mengerti kuncinya adalah bahwa banyak orang yang bisa membantu kita untuk mencapai tujuan. Jadi kesimpulannya adalah bahwa membantu orang lain adalah cara terbaik untuk mendapatkan lebih banyak dan lebih banyak orang akan menguntungkan kita."

Karena kecewa dan marah, pria tamak itu menyerang matematikawan itu, putus asa karena telah kehilangan segalanya dengan rencana otak kelinci dari seorang gila. Namun, saat ia berjalan sedih, beberapa tetangganya berlari mengkhawatirkan dirinya. Mereka merasa sangat berterima kasih kepada orang kaya itu karena memberikan apa pun yang dibutuhkan orang.

Beberapa hari berikutnya, ia melihat hasil lengkap dari apa yang dihitung oleh matematikawan itu. Ke mana pun ia pergi ia diterima dengan kehormatan besar, dan semua orang bersedia untuk membantunya dengan cara apa pun yang mereka bisa. Ia menyadari bahwa ia tidak memiliki apa-apa tapi ia telah mendapatkan banyak, dan banyak lagi.

Dengan cara ini, ia berhasil dengan cepat membuat bisnisnya berkembang. Dan kali ini ia mengikuti saran matematika brilian itu. Tidak ada lagi kekayaannya yang ia simpan dalam sesuatu yang aman, atau seperti itu. Sebaliknya, ia berbagi kekayaannya di antara ratusan temannya. Hatinya diubah menjadi tempat paling aman, paling bersyukur, dan berbuah banyak.

Segala sesuatu yang kita berikan kepada orang lain, cepat atau lambat, akan kembali kepada kita, apakah dalam bentuk yang kita harapkan atau tidak.
BPA

Sunday, January 19, 2014

Kehidupan ini Berputar

Cerita motivasi hari ini:
Suatu petang ketika orang-orang sedang sibuk berebut waktu untuk segera pulang ke rumah masing-masing setelah melakukan rutinitas pekerjaannya, di sebuah halte busway terlihat seorang bapak dengan 3 anaknya yang masih kecil-kecil. Mereka sedang menunggu datangnya bus yang sebentar lagi akan membawa mereka pulang.

Ketiga anak itu berusia sekitar 8, 5, dan 3 tahun. Anak terkecil bagaikan seorang putri,ia begitu cantik dalam dekapan sang bapak. Sedangkan kedua anak lainnya, sedang asyik bermain-main kesana kemari. Begitulah dunia anak-anak.

Tibalah saatnya bus yang ditunggu datang. Para penumpang pun seperti robot yang diperintahkan,  bergegas menuju pintu masuk bus, termasuk sang bapak dan ketiga anaknya. Kemudian keluarga itu pun duduk di dalam bus. Lalu,  kedua anak laki-lakinya beranjak dari kursinya dan bermain petak umpet di sela-sela tubuh orang dewasa yang berdiri yang sebagian besar mengisi ruang bus itu. Sambil berteriak girang.

Terlihat beberapa penumpang yang wajahnya menjadi begitu muram. Mereka merasa tidak nyaman dengan kegaduhan itu. Hingga akhirnya ada seorang penumpang pria dengan ketus menyatakan protesnya ke sang bapak, "Pak,tolong anaknya di atur ya, di sini kan penumpang juga ingin tenang, sudah capek kerja,eh pulang kok masih aja ada yang ganggu!".

Sang bapak sambil menggendong putrinya pun menjawabnya dengan senyum kecil, "Baik, Pak saya akan suruh anak-anak saya untuk tidak bermain disini, sekali lagi minta maaf, namun ijinkan saya melihat mereka 5 menit saja bergembira karena kami sedang menuju rumah sakit dimana ibu dari anak-anak ini telah meninggal dunia hari ini. Mereka saat ini tidak mengetahuinya, mereka masih bisa bergembira sebelum selamanya bersedih mengetahui ibu yang telah menyusui, menggendong, mengasihi mereka sudah tidak ada selamanya".

Mendengar apa yang dikatakan sang bapak, sebagian penumpang yang mendengarnya lalu terdiam dan merenung, termasuk pria yang baru saja memperotes sang bapak dengan ketus, tiba-tiba merasa bersalah dan merasa kasihan.

Kita terkadang egois dan menganggap kebahagian orang lain sebagai gangguan atas kenyamanan hidup kita. Terkadang kita tidak bisa berempati dengan kesedihan orang lain karena masih memikirkan kebutuhan dan kesenangan sendiri.

Dalam hidup ini semua berputar saat engkau bahagia dan orang lain sedih suatu saat sebaliknya, saat orang lain susah dan engkau sukses suatu saat akan terbalik. Jika saat ini kita penuh berkat dan bahagia tularkan kepada orang lain, berbagilah, karena mungkin suatu saat kita akan membutuhkan mereka untuk menemani dan menolong kesusahan kita
BPA

Bayangan Kesuksesan

Cerita motivasi hari ini:

Banyak orang yang membayangkan sebuah kesuksesan. Mereka membayangkan segala hal yang indah dan berbagai macam kebahagiaan. Mereka ingin secepatnya menjadi sukses dan menikmati semua harta kekayaan seperti apa yang telah dibayangkan sebelumnya.

Namun, sangat sedikit di antara mereka yang membayangkan bagaimana masa-masa sulit yang merupakan bagian dari proses menuju sebuah kesuksesan. Mereka tidak pernah memikirkan bagaimana caranya bangkit ketika kegagalan menimpa. Mereka juga tidak memikirkan tentang sebuah doa dan harapan-harapan yang selalu dinaikkan kepada Tuhan.

Tuhan akan memberkati orang-orang yang mau bekerja keras dan yang tidak hanya bermalas-malasan sambil membayangkan kesuksesan datang. Ketika kita mulai mengambil keputusan ingin mencapai kesuksesan, maka kita juga harus siap dengan serentetan perjuangan.

Ketika kita dengan tekun bekerja dan selalu melibatkan Tuhan, maka Tuhan akan memberkati segala hal yang kita kerjakan. Lakukan yang baik, maka kita pasti akan mendapatkan hasil yang baik pula.
BPA

Friday, January 17, 2014

Kerikil Yang Berharga

Cerita yang akan menginspirasi kita semua:
Alkisah, seorang putri yang sangat kaya, cantik, dan bijaksana. Lelah karena banyaknya pelamar yang hanya tertarik pada uangnya, ia mengumumkan hanya akan menikah dengan siapapun yang berhasil memberinya hadiah yang paling berharga, dan tulus dari semuanya.

Akhirnya, istana penuh dengan bunga dan hadiah dari segala penjuru, surat yang menggambarkan cinta abadi, dan puisi cinta. Di antara semua hadiah yang indah itu, ia menemukan sebuah batu kecil. Batu  yang kotor dan sederhana. Penasaran, ia ingin tahu siapa yang sudah memberinya hadiah itu. Meskipun penasaran, ia berpura-pura sangat tersinggung dengan hadiah itu ketika seorang pemuda datang ke hadapannya.

Pemuda itu menjelaskannya seperti ini, "Ya Putri, kerikil ini merupakan hal yang paling berharga yang bisa saya berikan. Itu adalah hatiku, yang juga tulus. Namun karena belum menjadi milikmu, ia sekeras batu itu. Hanya ketika diisi dengan cinta, maka akan melunak, dan menjadi lebih lembut daripada yang lain."

Pemuda itu pun meninggalkan Putri yang diam-diam terkejut dan terpesona. Ia begitu jatuh cinta. Putri itu pun mengambil  batu kecil itu dan membawanya kemanapun ia pergi. Selama berbulan-bulan ia menceritakan pemuda dengan hadiah dan perhatiannya. Tapi hatinya tetap sekeras batu di tangannya itu. Kehilangan harapan, ia akhirnya melemparkan batu kecil itu ke dalam api. Dalam panas api, batu kecil itu hancur dan menjadi pasir. Namun, pelan-pelan sebongkah eman yang indah muncul ketika pasir yang meliputinya hancur. Melihat ini, Putri mengerti, bahwa ia sendiri harus menjadi seperti api, dan memisahkan apa yang tidak berguna dari apa yang benar-benar penting.

Selama bulan-bulan berikutnya ia mulai mengubah kerajaan, dan mengabdikan hidupnya, kebijaksanaan, dan kekayaannya untuk memisahkan apa yang benar-benar berharga dari apa yang tidak penting. Ia menyerahkan kemewahan, perhiasan, dan kekayaannya, untuk sesuatu yang berarti bagi setiap orang di kerajaan. Mereka kini memiliki makanan untuuk dimakan dan buku untuk dibaca. Begitu banyak orang datang dari luar kerajaan yang terpesona oleh karakter dan karismanya. Kehadirannya menularkan kehangatan bagi manusia di sekitarnya, hingga mereka pun mulai memanggil The Princess of Fire.

Seperti batu kecil itu, api kehadirannya melelehkan kekerasan hati pemuda itu. Seperti yang telah dijanjian, ia menjadi begitu lembut dan perhatian, hingga membuat Putri bahagia sampai akhir hari-harinya.

Cinta sejati adalah cara yang paling ampuh untuk mengubah dunia dari dalam, dimulai dengan diri kita sendiri.
BPA

Gadis dengan Setangkai Mawar

Cerita Motivasi hari ini:
John Blanford berdiri tegak di atas bangku di Stasiun Kereta Api sambil melihat ke arah jarum jam, pukul 6 kurang 6 menit. John sedang menunggu seorang gadis yang dekat di hatinya, tetapi dia tidak mengenal wajahnya. Seorang gadis dengan setangkai mawar.

Lebih dari setahun yang lalu, John membaca buku yang dipinjam dari perpustakaan. Rasa ingin tahunya terpancing saat ia melihat coretan tangan yang halus di buku tersebut. Pemilik terdahulu buku tersebut adalah seorang gadis bernama Hollis Molleoin. Hollis tinggal di New York dan John di Florida. John mencoba menghubungi sang gadis dan mengajaknya untuk saling bersurat. Beberapa hari kemudian, John dikirim ke medan perang, Perang Dunia II. Mereka terus saling menyurati selama hampir 1 tahun. Setiap surat seperti layaknya bibit yang jatuh di lantai yang subur dalam hati masing-masing dan menumbuhkan jalinan cinta di antara mereka.

John berkali-kali meminta agar Hollis mengiriminya sebuah foto. Akan tetapi sang gadis selalu menolak, kata sang gadis, "Kalau perasaan cintamu tulus, John. Bagaimanapun paras saya tidak akan mengubah perasaan itu. Kalau saya cantik, selama hidup saya akan bertanya tanya apakah mungkin perasaanmu itu hanya dikarenakan kecantikan saya saja. Kalau saya biasa-biasa atau cenderung jelek, saya takut kamu akan terus menulis hanya karena kamu merasa kesepian dan tidak ada orang lain lagi tempat kamu mengadu. Jadi, sebaiknya kamu tidak usaha mengetahui paras saya. Sekembalinya kamu ke New York, kita akan bertemu muka. Pada saat itu, kita akan bebas menentukan apa yang akan kita lakukan."

Mereka berdua membuat janji untuk bertemu di Stasiun Pusat di New York pada pukul 6 sore setelah perang usai. "Kamu akan mengenali saya, John. Karena saya akan menyematkan setangkai bunga mawar merah pada kerah baju," kata Hollis.

Pukul 6 kurang 1 menit, sang perwira muda semakin gelisah. Tiba-tiba, jantungnya serasa hampir copot, dilihatnya seorang gadis yang sangat cantik berbaju hijau lewat di depannya, tubuhnya langsing, rambutnya pirang bergelombang, matanya biru seperti langit, luar biasa cantiknya. Sang perwira mulai menyusul sang gadis, dia bahkan tidak menghiraukan kenyataan bahwa sang gadis tidak mengenakan bunga seperti yang telah disepakati. Hanya tinggal 1 langkah lagi ketika John melihat seorang wanita berusia 40 tahun mengenakan sekuntum mawar merah di kerahnya. "O… itu Hollis!!!"

Rambutnya sudah mulai beruban dan agak gemuk. Gadis berbaju hijau hampir menghilang. Perasaan sang perwira mulai terasa terbagi dua, ia ingin berlari mengejar sang gadis cantik. Di sisi lain, ia tidak ingin menghkhianati Hollis yang lembut dan telah menemaninya selama masa perang. Tanpa berpikir panjang, John berjalan menghampiri wanita yang berusia setengah baya itu dan menyapanya. "Nama saya John Blanford, Anda tentu saja Nona Hollis. Bahagia sekali bisa bertemu dengan Anda. Maukah Anda makan malam bersama saya?"

Sang wanita tersenyum ramah dan berkata, "Anak muda, saya tidak tahu apa arti semua ini. Tetapi seorang gadis berbaju hijau yang baru saja lewat memaksa saya untuk mengenakan bunga mawar ini dan dia mengatakan kalau Anda mengajak saya makan, maka saya diminta untuk memberitahu Anda bahwa dia menunggu Anda di restoran di ujung jalan ini. Katanya semua ini hanya untuk menguji Anda."

Kita tidak bisa benar-benar yakin akan suatu hal, sebelum hal itu diuji. Seperti halnya ketika kita harus melewati ujian agar bisa dinyatakan menguasai suatu ilmu. Obat akan diuji sebelum diakui dan dipergunakan.

Demikian halnya dengan perasaan cinta.

Suatu hubungan mencapai kesejatiannya setelah mengalami berbagai ujian. Termasuk ujian kesetiaan. Apakah kita cukup setia dengan pilihan kita atau dengan mudah berpaling kepada yang lain?
BPA

Mencuri Tanpa Ketahuan

Kisah Motivasi Hari Ini
Pada zaman dahulu kala, seorang raja ingin menikahkan putrinya dengan seorang pria yang layak. Sang raja lalu mengadakan sayembara bagi para pria yang mampu mencuri sesuatu dari dalam istananya yang dijaga ketat, tanpa ketahuan oleh siapa pun. Pemenangnya berhak untuk menikahi putrinya.

Dalam kurun waktu yang ditentukan, banyak pemuda mengikuti sayembara ini dan menunjukkan kebolehannya. Mereka mengerahkan berbagai kelihaian dan kesaktian untuk menerobos penjagaan ketat di istana, dan pada hari penentuan, para peserta dikumpulkan.

Pemuda pertama dipanggil menghadap raja dan ditanya hasilnya, ia menjawab, "Saya mencuri batu rubi ini dan tak seorang pun di istana yang mengetahuinya."

Raja menjawab, "Bukan kamu pemenangnya."

Pemuda kedua maju, "Semalam saya mengambil kereta kencana dan membawanya keluar gerbang, para penjaga saya buat terlelap semua, tak ada yang melihat saya."

Raja mempersilakan peserta itu duduk kembali.

Dengan percaya diri, peserta berikutnya menghadap, "Ampun Paduka, sayalah yang mengambil mahkota Paduka dari kamar Paduka, dan seluruh barisan pertahanan istana tak ada yang menyadarinya."

Raja menggelengkan kepalanya.

Semua orang jadi bingung, karena masih saja belum ada yang dinyatakan sebagai pemenang. Akhirnya, seorang pemuda menghadap dengan tangan kosong dan berkata, "Saya tidak mendapatkan apa pun."

Raja bertanya, "Mengapa?"

Pemuda tersebut menjawab, "Sungguh tidak mungkin kita bisa mencuri tanpa ketahuan oleh siapa pun, karena setidaknya selalu ada satu orang yang mengetahuinya, yaitu diri kita sendiri."

Raja pun tertawa lebar dan menyambut sang menantu barunya.

Betapa membahagiakannya dunia ini, jika setiap orang mengindahkan suara hatinya, karena setiap perbuatan baik atau buruk sesungguhnya kita mengetahuinya. Sebab di dalam hati nurani kita sesungguhnya ada rasa malu untuk berbuat buruk dan rasa takut akan akibatnya.

Kini, mari kita belajar untuk mendengarkan suara hati kita sebelum mengerjakan sesuatu.
BPA

Tuesday, January 14, 2014

Rencana Tuhan Indah Pada Waktunya

Cerita motivasi hari ini,

Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi jenderal Angkatan Darat. Anak itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawanya kemanapun ia mau. Untuk itu ia bersyukur kepada Tuhan, oleh karena ia adalah seorang anak yang takut akan Tuhan dan ia selalu berdoa agar supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan.

Sayang sekali, ketika tiba saatnya untuk bergabung dengan Angkatan Darat, ia ditolak karena memiliki telapak kaki rata. Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan ia menyalahkan Tuhan yang tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kalah, dan di atas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya.

Amarahnya mulai ditujukannya terhadap Tuhan. Ia tahu bahwa Tuhan ada, namun tidak mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam rumah ibadat. Ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang Tuhan yang Maha Pengasih, maka ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.

Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru.

Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya. Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru.

Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan tekhnik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Dengan masih penuh kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, "Pandanglah ke langit, anakKu, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan."

Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju." Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah.

Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.

Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu.
BPA