Sunday, January 19, 2014

Kehidupan ini Berputar

Cerita motivasi hari ini:
Suatu petang ketika orang-orang sedang sibuk berebut waktu untuk segera pulang ke rumah masing-masing setelah melakukan rutinitas pekerjaannya, di sebuah halte busway terlihat seorang bapak dengan 3 anaknya yang masih kecil-kecil. Mereka sedang menunggu datangnya bus yang sebentar lagi akan membawa mereka pulang.

Ketiga anak itu berusia sekitar 8, 5, dan 3 tahun. Anak terkecil bagaikan seorang putri,ia begitu cantik dalam dekapan sang bapak. Sedangkan kedua anak lainnya, sedang asyik bermain-main kesana kemari. Begitulah dunia anak-anak.

Tibalah saatnya bus yang ditunggu datang. Para penumpang pun seperti robot yang diperintahkan,  bergegas menuju pintu masuk bus, termasuk sang bapak dan ketiga anaknya. Kemudian keluarga itu pun duduk di dalam bus. Lalu,  kedua anak laki-lakinya beranjak dari kursinya dan bermain petak umpet di sela-sela tubuh orang dewasa yang berdiri yang sebagian besar mengisi ruang bus itu. Sambil berteriak girang.

Terlihat beberapa penumpang yang wajahnya menjadi begitu muram. Mereka merasa tidak nyaman dengan kegaduhan itu. Hingga akhirnya ada seorang penumpang pria dengan ketus menyatakan protesnya ke sang bapak, "Pak,tolong anaknya di atur ya, di sini kan penumpang juga ingin tenang, sudah capek kerja,eh pulang kok masih aja ada yang ganggu!".

Sang bapak sambil menggendong putrinya pun menjawabnya dengan senyum kecil, "Baik, Pak saya akan suruh anak-anak saya untuk tidak bermain disini, sekali lagi minta maaf, namun ijinkan saya melihat mereka 5 menit saja bergembira karena kami sedang menuju rumah sakit dimana ibu dari anak-anak ini telah meninggal dunia hari ini. Mereka saat ini tidak mengetahuinya, mereka masih bisa bergembira sebelum selamanya bersedih mengetahui ibu yang telah menyusui, menggendong, mengasihi mereka sudah tidak ada selamanya".

Mendengar apa yang dikatakan sang bapak, sebagian penumpang yang mendengarnya lalu terdiam dan merenung, termasuk pria yang baru saja memperotes sang bapak dengan ketus, tiba-tiba merasa bersalah dan merasa kasihan.

Kita terkadang egois dan menganggap kebahagian orang lain sebagai gangguan atas kenyamanan hidup kita. Terkadang kita tidak bisa berempati dengan kesedihan orang lain karena masih memikirkan kebutuhan dan kesenangan sendiri.

Dalam hidup ini semua berputar saat engkau bahagia dan orang lain sedih suatu saat sebaliknya, saat orang lain susah dan engkau sukses suatu saat akan terbalik. Jika saat ini kita penuh berkat dan bahagia tularkan kepada orang lain, berbagilah, karena mungkin suatu saat kita akan membutuhkan mereka untuk menemani dan menolong kesusahan kita
BPA

No comments:

Post a Comment