Tuesday, August 6, 2013

Hal Kecil yang Mengubah Seseorang

Kisah ini diceritakan oleh seorang pemuda bernama Don.
Ketika masih menjadi mahasiswa di suatu sekolah tinggi, aku melihat seorang anak dari kelasnya sedang berjalan pulang. Namanya Kyle. Ia membawa semua buku-bukunya. Aku sempat berpikir, Kyle benar-benar bisa menjadi kutu buku bila semuanya dibawa pulang. Padahal aku sudah punya rencana di akhir pekan, dengan pertandingan sepakbolanya.

Ketika sedang berjalan, tiba-tiba aku melihat sekelompok anak-anak berjalan ke arah Kyle. Mereka berlari ke arahnya, lalu menyenggol tangan Kyle yang mengakibatkan semua bukunya jatuh berantakan. Kacamatanya terlempar jauh dan mendarat di rerumputan sekitar tempat itu. Aku melihat kesedihan di matanya.

Aku berlari menghampiri Kyle dan menyerahkan kacamata yang ditemukannya. Ia menatapku, dan berkata, "Hei terima kasih!" Ada senyum lebar di wajahnya. Senyum yang menunjukkan rasa terima kasih yang besar. Aku membantunya mengambil buku-bukunya, dan bertanya di mana ia tinggal.

Ternyata, ia tinggal di dekatku, padahal aku tidak pernah melihatnya. Rupanya Kyle bersekolah di sekolah swasta sebelumnya. Kami pun berjalan pulang bersama, berbicara sepanjang perjalanan pulang, dan aku membantu membawakan buku-bukunya. Ia ternyata cukup baik. Ketika aku mengajaknya bermain bola dengan kelompokku, ia menyanggupinya.

Selama empat tahun akhirnya kami bersahabat baik. Ketika selesai sekolah, maka kami pun memikirkan untuk melanjutkan kuliah. Kyle memutuskan untuk pergi ke negeri seberang, dan saya ke luar pulau. Aku tahu bahwa kami tetap akan berteman baik meski jarak memisahkan kami. Tapi yang jelas ia harus mempersiapkan pidato untuk kelulusannya.

Saat wisuda, aku melihat Kyle. Dia tampak hebat. Ia benar-benar menjadi orang besar dan semua gadis pasti menyukainya. Aku melihat ia tampak gugup. Maka aku pun membesarkan hatinya, "Hai, orang besar, Kau benar-benar akan menjadi besar!" Ia menatapku dan tersenyum.

"Terima kasih," katanya.

Saat memulai pidato, ia menyebutkan seorang teman adalah hadiah yang terbaik yang bisa kita berikan kepada mereka. Ia menceritakan sebuah kisah. Ia menceritakan bagaimana hari pertama kami bertemu. Ia telah merencanakan untuk bunuh diri selama akhir pekan. Ia berbicara bagaimana ia membersihkan lokernya sehingga ibunya tidak perlu melakukannya nanti dan membawa pulang barang-barangnya. Ia melihatku dan tersenyum kecil. "Untungnya, saya diselamatkan. Teman saya menyelamatkan saya dari perbuatan yang tidak seharusnya saya lakukan."

Aku terkesiap mendengarnya. Rupanya anak ini benar-benar lemah. Aku melihat ibu dan ayahnya menatapku dan tersenyum bersyukur. Aku benar-benar tidak menyadarinya.

Jangan pernah meremehkan kekuatan dari tindakan kita. Dengan satu gerakan kecil kita dapat mengubah hidup seseorang. Menjadi lebih baik atau buruk. Tuhan menempatkan kita dalam kehidupan masing-masing untuk mempengaruhi satu sama lain dalam berbagai cara. Carilah yang baik dalam diri orang lain. (*)

Sumber: intisari-online.com

No comments:

Post a Comment