Saturday, July 9, 2011

Inspirasi - Penjaja Kerak Telor

Dalam perjalanan pulang sore ke rumah....keluar dari pintu tol PRJ sepanjang jalur lambat berderetlah penjaja kerak telor yang menandakan bahwa saat ini di Jakarta ada perhelatan akbar setahun sekali yaitu Jakarta Fair di Kemayoran. Dengan pikulan dan penerangan dari lampu minyaknya yang berkelap kelip diterpa angin dan kadang diterjang hujan gerimis maupun agak deras mereka dengan sabar menunggu rejeki dari pengendara mobil untuk berhenti sejenak memesan atau makan langsung penganan khas Betawi tersebut yang termasuk penganan langka.
Mereka begitu sabar dalam menunggu termasuk tungkunya yang tetap menyala.

Setiap tahun kami selalu menyempatkan perut untuk menikmati makanan tersebut.
Sebelum krisis saya menikmati dengan harga 3 ribu per buah perlahan menanjak dan hari ini sudah 12 ribu rupiah ( 4 kali lipat ) , cukup siknifikan dengan harga dollar pada saat ini. Bila dibandingkang dengan pendapat kami sebagai dosen yang mungkin ada kenaikan antara 10 hingga 15% saja ( dalam 12 tahun ), harga tersebut termasuk luar biasa tingginya.

Tapi apakah mereka makmur....? Mereka sama saja menikmati rejeki tersebut dengan kesederhanaannya serta persaingan yang makin ketat.

Kalau tidak salah tahun lalu 10 ribu sehingga kaget juga dengan harga tersebut.
Tapi putriku langsung deal OK saja.
Katanya : " Ma' sama mereka usahakan jangan ditawar,,,biarlah mereka menikmati keuntungan yang setahun sekali tersebut. Keuntungannya tidak seberapa yang mungkin buat kami beda sekian ribu tidak terlalu berarti tetapi bagi mereka cukup besar dan sangat berarti rejeki setahun sekali ini ".
Saya langsung menanggapi dan menyetujuinya.
Bangga rasanya dia mempunyai pandangan demikian serta cukup loyal pada kalangan pedagang kecil. Mudah-mudahan dari kalangan remaja putri dan calon ibu-ibu rumah tangga masa kini berpendapat yang sama dengannya apalagi bila merekapun mempunyai karier serta mempunyai penghasilan sendiri.

Kadang saya sangat kesal melihat mereka yang menawar barang sebegitu gencarnya dan habis-habisan pada pedagang kecil termasuk pedagang sayuran di pasar tetapi untuk makan di restauran yang mahal mereka bangga dan merasa puas dengan harga yang cukup tinggi.Memang sih seni tawar menawar sangat mengasyikkan dan seru tetapi bila sampai pada titik sekian biarlah merekapun menikmati keuntungan yang layak pula.

Khususnya untuk remaja putri bagaimana kalau kita berbagi dengan memberikan peluang untuk berbelanja pada mereka yang dari pedagang kecil ...memberikan sedikit keuntungan yang lumayan bagi mereka. Dengan berbagi tersebut merekapun berbesar hati untuk menikmati rejeki salurannya dari kita.

Bila mampir ke PRJ atau meliwati jalur lambat sepanjang arah PRJ marilah kita mampir menikmati KERAK TELOR dari penjaja yang sederhana yang menunggu rejekinya hanya setahun sekali ini. Rasa kerak telor yang khas dan sangat enak yummy...yummy...yummy


Melani Jofatma

No comments:

Post a Comment