Tuesday, June 18, 2013

Melepaskan Duri dalam Hidup

Pagi yang cerah, Nova mengajak anjing kecilnya lari pagi ke taman yang tak jauh dari kompleks rumahnya. Anak anjing itu berlari kesana-kemari, menggonggong kesana-kemari dengan gembiranya, berlari ke rumput-rumput dan semak duri yang ada di sekitar taman itu. Berkali-kali Nova memanggilnya untuk kembali ke rumah tapi anjing kecilnya begitu gembira. Nova takut anjingnya terluka, karena di pojok taman banyak semak duri yang bisa melukai anjingnya.

Anjing kecil itu baru mengerti kalau tuannya marah, saat Nova mengacungkan kayu kecil padanya. Dengan berat hati anjing kecil itu meninggalkan semak-semak duri yang dianggapnya sebagai tempat bermain mengasyikkan.

Sore harinya, si anjing kecil terlihat diam dan menangis-nangis kecil. Melihat perilaku anjingnya tidak seperti biasanya, Nova mulai khawatir kalau-kalau anjingnya sakit. Benar saja, setelah diperiksa ternyata ada duri besar menancap tepat di kaki anjing kecil itu.

Pikir Nova pastilah duri ini berasal dari taman bermain, karena begitu asyiknya bermain si anjing kecil tidak menyadari ada duri yang tertancap di kakinya. Rasa sakit itu terasa justru setelah ia tidak lagi bermain di taman. Nova berusaha mencabut duri, anjing kecil itu justru memberontak dan bergerak-gerak dengan kuatnya karena saat hendak dicabut timbul rasa sakit yang luar biasa. Nova tidak mau kalah, ia tetap berusaha menenangkan anjing kecilnya dan dengan hati-hati Nova berusaha mencabut duri itu.

Kita pun sering berperilaku seperti anjing kecil, berusaha untuk keluar dari pergumulan hidup, berusaha menyelesaikan segala persoalan yang menimpa kita, tapi tidak berhasil. Kita sering lupa, ada kekuatan Tuhan yang dapat membantu kita menyelesaikan segala permasalahan hidup kita. Pada saat 'duri' dicabut dari kehidupan kita, pastilah ada rasa sakit. Namun, setelah itu ada kelegaan yang membuat kita mampu untuk berjalan lebih mantap ke depan.
Disadur dari Intisari-Online.com

No comments:

Post a Comment