Thursday, August 20, 2015

Kisah Inspiratif - Karena Hidup adalah Misteri

Ketika kita terbangun, ketika kita memahami, ketika kita melihat, dunia menjadi benar. Sementara, kita selalu terganggu oleh masalah kejahatan.

Ada kisah yang kuat tentang seorang anak kecil yang berjalan di sepanjang tepi sungai. Ia melihat buaya yang terjebak dalam jaring. Buaya itu  mengatakan, "Apakah engkau tidak mengasihani aku dan melepaskan aku? Aku mungin terlihat jelek, tapi itu  bukan kesalahanku, kau tau itu. Tapi apa pun penampilan luarku, aku memiliki hati seorang ibu. Aku datang pagi ini untuk mencari makanan untuk anak-anaku dan terjebak dalam perangkap ini!"

Anak kecil itu berkata, "Ah, kalau saya membantumu keluar dari perangkap itu, kau akan mengambil saya dan membunuh saya."

Buaya bertanya, "Apakah kau pikir aku akan melakukannya untuk kerelaanmu membebaskanku?"

Anak kecil itu pun dibujuk untuk mengambil jaring dan merenggut anak kecil itu.

Saat anak itu sedang berada di antara rahang buaya, katanya, "Jadi ini yang saya dapatkan untuk perbuatan baik saya."

Kata buaya itu, "Yah, jangan tersinggung, anak muda, ini adalah cara dunia, ini adalah hukum kehidupan."

Anak kecil itu membantah, hingga buaya itu mengatakan, "Apakah kau ingin meminta seseorang untuk menggantikanmu?"

Anak kecil itu melihat burung duduk di cabang pohon, dan ia mengatakan kepadanya, "Burung, apakah yang dikatakan buaya tadi itu benar?"

Burung itu berkata, "Buaya itu benar. Lihatlah aku. Aku pulang setelah satu hari mencari makanan untuk anak burungku. Bayangkan betapa horornya mleihat ular merayap di pohon, menuju ke sarangku. Aku benar-benar tak berdaya. Ular itu terus melahap anakku, satu demi satu. Aku terus menjerit dan berteriak, tapi sia-sia. Buaya benar, ini adalah hukum kehidupan, ini adalah cara dunia."

"Nah, kau dengar sendiri," kata buaya.

Tapi anak itu berkata lagi, "Biarkan saya meminta pendapat orang lain."

Lalu buaya itu mengatakan, "Yah, baiklah, mari pergi ke depan."

Ada seekor keledai tua lewat di tepi sungai. "Hai, keledai," kata anak itu, "apakah yang dikatakan buaya itu  benar?"

Kata keledai, "Buaya itu cukup benar. Lihat aku. Aku telah bekerja dan bekerja keras untuk tuanku sepanjang hidupku dan ia hampir tidak memberiku cukup makan. Sekarang aku sudah tua dan tak berguna, ia telah melepaskanku, dan di sini aku berkeliaran di hutan, menunggu beberapa binatang buas untuk menerkamku dan mengakhiri hidupku. Buaya benar, ini adalah hukum kehidupan, ini adalah cara dunia."

"Nah, lihat," kata buaya. "Ayo!"

Anak itu berkata, "Beri saya kesempatan lagi, satu kesempatan terakhir. Izinkan saya mengajukan satu makhluk lainnya. Ingat bagaimana baiknya saya untukmu?"

Maka buaya itu berkata, "Baiklah, kesempatan terakhirmu."

Anak kecil itu melihat kelinci lewat, dan ia berkata, "Kelinci, apakah buaya benar?"

Kelinci duduk dan berkata kepada buaya, "Apakah kau mengatakan kepada anak itu?"

Kata buaya, "Ya, saya lakukan."

"Tunggu sebentar," kata Kelinci. "Kita harus membicarakan hal ini."

"Ya," kata buaya.

Tapi kata kelinci, "Bagaimana kita bisa membicarakannya saat kau punya anak itu di mulutmu? Bebaskanlah dulu. Ia harus mengambil bagian dalam diskusi ini juga. "

Kata buaya, "Kau pintar. Saat aku melepaskannya, ia akan lari."

Kata kelinci itu, "Saya pikir kau harus lebih masuk akal dari itu. Jika ia berusaha melarikan diri, satu garis ekormu itu akan membunuhnya."

"Cukup adil," kata buaya, dan ia melepaskan anak itu.

Saat anak itu dilepaskan, kelinci berkata, "Lari!"

Anak itu pun lari dan lolos dari cengkeraman buaya. Kemudian kelinci berkata kepada anak itu, "Apakah kau tidak menikmati daging buaya? Bukankah orang-orang di desamu mencari makanan yang baik? Kau tidak benar-benar melepaskan buaya itu, sebagian besar tubuhnya masih terperangkap dalam jaring itu. Mengapa kau tidak pergi ke desa dan membawa semua orang ke sini dan berpestalah."

Itulah yang dikerjakan anak itu. Ia pergi ke desa dan memanggil semua orang. Mereka datang dengan kapak dan tongkat serta tombak dan membunuh buaya. Anjing anak itu datang juga, dan ketika anjing itu melihat kelinci, ia mengejar, menangkap dan membunuhnya. Anak itu datang di tempat kejadian itu terlamat, dan saat ia melihat kelinci itu mati, katanya, "Buaya itu benar, ini adalah cara dunia, ini adalah hukum kehidupan."

Tidak ada penjelasan yang dapat kita berikan  yang akan menjelaskan segala penderitaan, kejahatan, penyiksaan, kehancuran, dan kelaparan di dunia ini. Kita tidak akan pernah menjelaskannya. Kita bisa mencoba dengan formula kita, agama dan sebaliknya, tapi kita tidak pernah akan bisa menjelaskannya.

Karena hidup adalah misteri, yang berarti pikiran kita tidak bisa berpikir masuk akal dari itu. Untuk itu kita harus bangun dan kemudian kita akan menyadari bahwa realitas tidak bermasalah, kitalah yang bermasalah. (Awareness, by Anthony De Mello)

No comments:

Post a Comment