Tuesday, August 8, 2017

Berdoa Kepada Tuhan Bukan untuk Menghapus Rintangan Tapi Berdoa Agar di Beri Kekuatan Menghadapinya

Dua orang murid menemui guru mereka sebelum melalui hutan. Guru
memberi mereka instruksi untuk mengikuti jalan itu sampai pada akhir
kesimpulan, guna persiapan ujian akhir minggu ini.

Jalan setapak itu memiliki dua sisi, satu sisi jelas dan mulus, sisi
lain banyak kayu tumbang dan batu besar merintangi jalan.

Seorang murid memilih untuk menghindari rintangan, berlarian
mengelilingi dan menempuh jalan termudah sampai akhir. Ia merasa
pandai saat menghindarinya tanpa hambatan.

Sementara, murid kedua memilih untuk mengatasi hambatan, berjuang
melalui setiap tantangan di jalannya.

Murid yang memilih jalan mudah ini selesai lebih dulu dan merasa
bangga dengan dirinya sendiri. "Saya senang karena saya memilih untuk
menghindari batu-batu besar dan kayu gelondongan, mereka hanya akan
memperlambat saya saja," pikirnya pada diri sendiri.

Murid kedua tiba terakhir namun merasa kelelahan dan menyesali jalan
yang telah dipilihnya.

Guru itu mengangguk dan tersenyum pada mereka berdua. Ia meminta agar
mereka bergabung dengannya di lokasi tertentu dalam tiga hari.

Ketika mereka tiba, mereka bisa melihat bahwa ada jurang yang
lebarnya beberapa meter. Kedua murid itu melihat guru mereka dan sang
guru hanya mengatakan satu kata, "Lompat!"

Murid pertama melihat dari kejauhan dan hatinya runtuh. Guru
menatapnya, "Apa yang salah? Inilah lompatan menuju kebesaran. Segala
sesuatu yang telah kau lakukan sampai sekarang seharusnya sudah
dipersiapkan untuk saat ini."

Murid itu mengangkat bahu dan berjalan pergi, tahu bahwa ia belum
mempersiapkannya dengan baik untuk kebesaran.

Murid kedua memandang guru itu dan tersenyum gugup.

Ia tahu sekarang bahwa hambatan yang telah dijalaninya sebelumnya
adalah bagian dari persiapan. Ia tahu sekarang bahwa memilih mengatasi
rintangan, dan tidak menghindarinya, maka ia pun siap untuk melompat.

Ia mengukur lompatannya, belari menuju jurang, dan meluncurkan dirinya
ke udara. Ia berhasil!

Jia ingin membuat lompatan menuju kehebatan, maka kita harus mengerti
bahwa hidup dimaksudkan untuk menjadi rangkaian tantangan yang kita
atasi, jangan dihindari.

Kekacauan, percakapan yang sulit, kerja keras, disiplin, bertindak
dengan berani saat kita tidak merasakannya. Itu bagian dari
kesepakatan.

Jangan berdoa agar Tuhan menghapus rintangan, tapi bergoa agar Dia
memberi kita kekuatan untuk mengatasinya. Dan kemudian melompatinya!

No comments:

Post a Comment