Sunday, August 24, 2014

Inspirasi - Marah Membuat Gila

Suatu hari Buddha sedang berjalan melalui sebuah desa. Seorang pria muda yang sangat marah dan kasar, datang dan mulai menghina Buddha.

"Anda tidak memiliki hak untuk mengajar orang lain," teriak pria muda itu. "Anda sama bodohnya dengan orang lain. Anda pembohong."

Buddha tidak marah atas penghinaan itu. Sebaliknya, ia meminta pemuda itu dengan sopan, "Katakan, jika Anda membeli hadiah untuk seseorang, dan orang tidak mengambil hadiah itu, menjadi milik siapakah hadiah itu?

Pria itu terkejut akan pertanyaan aneh yang diajukan, dan menjawab, "Tentu saja ini akan menjadi milik saya, karena saya yang membeli hadiah itu."

Sang Buddha tersenyum dan berkata, "Itu benar. Dan itu persis sama dengan kemarahan Anda. Jika Anda marah dengan saya dan saya tidak merasa terhina, maka kemarahan jatuh kembali pada Anda. Anda kemudian satu-satunya yang menjadi tidak bahagia, bukan aku. Semua yang telah Anda lakukan adalah menyakiti diri sendiri."

Buddha melanjutkan, "Jika Anda ingin berhenti  menyakiti diri sendiri, Anda harus menyingkirkan kemarahan Anda dan menjadi penuh kasih sebagai gantinya. Ketika Anda membenci orang lain, Anda sendiri menjadi tidak bahagia. Tetapi ketika Anda mencintai orang lain, semua orang yang bersama dengan Anda menjadi bahagia."

Pria itu bertanya, "Mengapa Anda tidak merasa tersinggung?"

Sang Buddha mengajukan lagi pertanyaan yang kedua, "Jika saya memberikan dua buah kepada Anda, di antara mereka ada yang segar dan renyah, sementara yang lain tidak bersih dan tidak segar, buah mana yang akan Anda makan?"

Pria itu jelas menjawab memilih yang pertama. Buddha tersenyum dan bertanya lagi, "Mengapa?"

Pria itu menjawab, "Buah yang berdebu, kotor, bisa membuat saya sakit."

Sang Buddha berkata, "Tepat. Lapisan yang bertabur itu adalah lapisan ego. Aku tidak merasa terhina karena tidak punya ego apapun juga. Ego membunuh kita dan menyebabkan gangguan kesehatan."

Pemuda itu mendengarkan kata-kata bijak dari Sang Buddha dan meminta maaf.

No comments:

Post a Comment