Sunday, August 24, 2014

Inspirasi - Tidak Ada yang Sia Sia

Seorang murid Buddha, berkata, "Oh, Guru! Saya memiliki permintaan untuk membuat sesuatu."

Tanya Buddha, "Apa itu, katakan padaku."

Jawab murid, "Jubah saya sudah usang. Rasanya tidak cukup layak untuk dipakai lagi. Mungkinkah saya memiliki yang baru?"

Buddha memandang pakaian murid itu dan melihat memang pakaiannya sudah benar-benar compang-camping dan memang membutuhkan pengganti. Maka ia meminta penjaga toko pakaian untuk membuatkan jubah baru untuk muridnya itu. Muridnya memberi hormat kepada guru besarnya dan meninggalkan ruangan.

Buddha terus berpikir tentang kejadian itu dan merasa bahwa ia mungkin melewatkan kesempatan untuk mengajarkan pelajaran berharga bagi muridnya. Jadi, ia pun pergi ke pemondokan murid itu untuk berbicara dengannya.

Tanya Buddha, "Apakah Anda merasa nyaman dalam jubah baru itu? Apakah Anda perlu sesuatu yang lain?"

Jawab murid itu, "Terima kasih, Guru. Saya merasa sangat nyaman dan tidak membutuhkan yang lain."

"Sekarang Ana sudah memiliki jubah yang baru, apa yang Anda lakukan dengan jubah yang lama?" tanya Buddha.

"Saya telah menggunakannya untuk menggantikan seprai saya yang juga sudah usang, Guru," jawab murid itu.

"Apa yang Anda lakukan dengan seprai tua?"

"Guru, saya menggunakannya untuk tirai di jendela."

"Lalu, apakah Anda membuang tirai jendela lama?"

"Guru, saya merobeknya menjadi empat bagian dan saya menggunakannya menjadi cempal dapur untuk mengangkat panci atau wajan panas di dapur."

"Bagaimana dengan cempal dapur yang sudah tua?"

"Saya menggunakannya untuk kain pel untuk membersihkan lantai."

"Lalu, dimana kain pel tua?"

Murid itu menjawab, "Guru, pel tua itu begitu compang-camping. Yang bisa saya lakukan adalah mengurai benang-benangnya kemudian membuat sumbu untuk lampu minyak. Salah satunya adalah yang menyala di kamar Guru."

Buddha tersenyum. Ia senang bahwa muridnya menyadari tidak ada yang sia-sia.

Kita pun dapat menemukan segala sesuatu untuk digunakan, kalau kita mau. Tidak ada yang harus terbuang, bahkan waktu. Jika kita semua mempraktekkan kebiasaan hemat, kita dapat melestarikan sumber daya terbarukan untuk anak-anak, cucu-cucu kita, seperti yang telah nenek moyang kita lakukan bagi kita.

Mari kita lakukan satu momen untuk Bumi!

No comments:

Post a Comment