Thursday, March 17, 2016

Kisah Inspirasi - Kebaikan Selalu Datang Kembali

Ada seorang pemuda yang miskin, tak berdaya, tunawisma, dan putus asa. Ia kehilangan pekerjaannya dan tidak satu pun membantunya.

Karena tertekan dan sedih, ia memutuskan untuk bunuh diri. Ia mengumpulkan semua koin yang dipunyainya dan ia membeli pisang matang yang dibungkus koran tua dari sebuah toko. Ia membuka bungkusan dan mulai makan makanan terakhirnya ketika seorang pengemis tua mendekatinya.

Dengan bibir gemetar, pengemis itu mengatakan kepada pemuda itu bahwa ia tidak memiliki apa pun untuk makan selama beberapa hari dan terlalu lemah untuk berjalan. Pemuda itu merasa kasihan dan memberikan pisang itu untuk pengemis, yang kemudian makan dengan sukacita dan mengucapkan terima kasih.

Sebelum meninggalkan pemuda itu, sang pengemis memberinya koin tua sambil berkata, "Terima kasih banyak. Anda memberi saya semua yang Anda punya. Mohon terimalah koin ini sebagai hadiah dari kerendahan hati Anda."

Ketika pengemis tua itu pergi, tanpa sengaja pemuda itu melirik selembar kertas yang digunakan untuk membungkus pisang tadi. Di sana ia melihat sebuah iklan dari sebuah agen yang berurusan dengan koin-koin kuno. Salah satunya mengudang siapa saja yang memiliki koin kuno untuk mengunjungi agen itu dan menerima harga yang pantas untuk koleksi koin tua mereka. Karena penasaran, pemuda itu membawa koin yang didapatnya. Ia menunjukkan koin  yang didapatnya dari pengemis.

Orang yang menjalankan roda manajemen agen koin tua itu berseru kegirangan, "Kejutan! Ini sangat langka dan dari abad lama. Benar-benar keberuntungan!" Pemuda itu pun diberi sejumlah besar sebagai harga dari koin langka itu.

Melompat dengan sukacita karena menerima jumlah uang yang tak terduga, pemuda itu mencari orang tua yang memberinya koin. Ia ingin berbagi kebahagiaan dan uang dengan pengemis itu. Tapi ia tidak bisa menemukan pengemis itu di mana saja. Saat berjalan, ia melihat sebuah tempat ibadah. Ia telah meninggalkannya selama berbulan-bulan. Tapi sekarang ia masuk ke rumah ibadah itu dan berterima kasih kepada Tuhan atas kemurahan hatiNya. Ia memulai hidup baru dengan harapan baru dan antusiasme.

Kebaikan tidak bisa diberikan. Kebaikan selalu datang kembali!

 William Wordsworth, sang penyair, menulis, "Bagian terbaik dari kehidupan yang baik itu sedikit, tanpa nama, tindakan yang tidak dikenalng adalah kebaikan dan cinta."

No comments:

Post a Comment