Thursday, March 17, 2016

Kisah Inspirasi - Kisah Wanita yang Selalu Tersenyum

Alkisah, ada seorang wanita tua yang menangis sepanjang waktu. Putrinya yang sulung menikah dengan seorang pedagang payung, sementara putri bungsunya adalah istri dari seorang pemilik pabrik mi.

Pada hari-hari cerah, ia merasa khawatir, "Oh, tidak! Cuacanya sangat bagus dan cerah. Tidak akan ada yang membeli payung satupun. Apa yang akan terjadi pada anakku jika tokonya harus tutup?" Kekhawatirannya ini membuatnya sedih. Ia hanya tidak bisa membantu, tetapi menangis.

Lalu, ketika hujan, ia menangis untuk anak bungsunya. Pikirnya, "Oh, tidak! Putri bungsu saya menikah dengan pemilik pabrik mi. Ia tidak bisa mengeringkan mi-nya tanpa matahari. Sekarang tidak akan ada yang menjual mi. Apa yang harus kita lakukan?"

Akibatnya, wanita tua yang tinggal sendiri sehari-hari, itu selalu menangis. Entah  cerah atau hujan, ia berduka untuk salah seorang putrinya. Tetangganya akhirnya dengan bercanda menyebutnya sebagai "wanita yang menangis".

Suatu hari, ia bertemu seorang pertapa. Pertapa itu sangat ingin tahu mengapa wanita tua itu selalu menangis. Wanita itu menjelaskan masalahnya kepada pertapa itu. Dengan tersenyum ramah pertapa itu berkata, "Ibu, Anda tidak perlu khawatir. Saya akan menunjukkan cara untuk mendapatkan kebahagiaan, dan Anda tidak perlu berduka lagi."

Wanita tua yang selalu menangis itu sangat bersemangat. Ia langsung meminta pertapa itu menunjukkan apa yang harus dilakukan. Pertapa itu menjawab, "Ini sangat sederhana. Anda hanya perlu mengubah perspektif Anda. Pada hari-hari cerah, jangan memikirkan putri sulung Anda yang tidak mampu menjual payung, tetapi pikirkan anak bungsu Anda yang mampu mengeringkan mienya. Dengan sinar matahari yang kuat, ia mampu membuat banyak mi dan usahanya sangat baik. Lalu ketika hujan, berpikirlah tentang toko payung putri sulung Anda. Dengan hujan, setiap orang akan membeli payung dan ia akan menjual banyak payung dan tokonya pun akan sukses."

Wanita tua itu seperti melihat cahaya. Ia mengikuti instruksi sang pertapa itu. Setelah beberapa saat, ia tidak menangis lagi. Sebaliknya, ia tersenyum sepanjang hari. Kini, ia dikenal sebagai "wanita yang selalu tersenyum".


No comments:

Post a Comment