Tuesday, April 19, 2016

Kisah Inspirasi - Ditempatkan di Posisi yang Tepat pada Waktu yang Tepat

Alkisah, seorang pria tidak lolos ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Orangtuanya akhirnya menikahkan ia dengan seorang wanita. Setelah menikah, pria itu mengajar di sebuah sekolah dasar. Karena tidak memiliki pengalaman, belum satu minggu mengajar pria itu sudah dikeluarkan.

Setelah pulang ke rumah, sang istri menghapuskan air mata nya, menghiburnya dengan berkata, "Banyak ilmu di dalam otak, ada orang yang bisa menuangkannya, ada orang yang tidak bisa menuangkannya. Tidak perlu bersedih. Mungkin ada pekerjaan yang lebih cocok untukmu sedang menantimu."

Kemudian, pria itu bekerja di tempat lain. Tetapi tak lama, ia dipecat juga oleh atasannya, karena gerakannya yang lambat.

Saat itu sang istri berkata padanya, "Kegesitan tangan dan kaki setiap orang berbeda, orang lain sudah bekerja beberapa tahun lamanya, dan kamu hanya belajar di sekolah, bagaimana bisa cepat?"

Kemudian ia bekerja lagi di banyak tempat, namun tidak satupun yang bertahan. Ia selalu gagal di tengah jalan. Namun, setiap kali ia pulang dengan patah semangat, sang istri selalu menghiburnya, tidak pernah mengeluh.

Ketika sudah umurnya semakin bertambah, pria itu mulai mendapat sedikit berkat karena bakat berhasanya. Ia menjadi pembimbing di sekolah luar biasa tuna rungu wicara. Kemudian, ia membuka sekolah luar biasa. Akhirnya ia pun membuka banyak cabang toko yang menjual alat bantu orang cacat di berbagai kota. Kini, pria itu sudah menjadi bos yang memiliki harta kekayaan berlimpah.

Suatu hari, pria yang sudah sukses itu, bertanya kepada sang istri, bahwa ketika ia sendiri sudah merasakan masa depan yang suram, mengapa istrinya tetap percaya padanya.

Ternyata jawaban sang istri sangat polos dan sederhana. Jawab istrinya, "Sebidang tanah, jika tidak cocok untuk menanam gandum, bisa dicoba menanam kacang. Jika kacang pun tidak bisa tumbuh dengan baik, bisa ditanam buah-buahan.  Jika buah-buahan pun tidak bisa tumbuh, semaikan bibit gandum hitam pasti bisa berbunga. Karena pada sebidang tanah, pasti ada bibit yang cocok untuknya, dan pasti bisa menghasilkan panen darinya."

Mendengar penjelasan sang istri, pria itu merasa terharu hingga ia meneteskan air mata. Keyakinan kuat, ketabahan, serta kasih sayang sang istri, bagaikan sebutir bibit yang unggul. Semua prestasi pada dirinya, adalah berkat keajaiban bibit unggul yang kukuh sehingga tumbuh dan berkembang menjadi nyata.

Di dunia ini tidak ada seorang pun menjadi sampah. Hanya saja tidak ditempatkan di posisi yang tepat.

Dalam kehidupan kita, beberapa intisari kehidupan berikut ini bisa kita perhatikan:

  • Orang yang tidak tahu menghargai sesuatu, biarpun diberi gunung emas tidak akan bisa merasakan kebahagiaan.
  • Orang yang tidak bisa toleransi, seberapapun banyaknya teman, akhirnya semua akan meninggalkannya.
  • Orang yang tidak tahu bersyukur, seberapapun pintarnya, tidak akan sukses.
  • Orang yang tidak bisa bertindak nyata, seberapapun cerdas tidak akan tercapai cita-cita nya.
  • Orang yang tidak bisa bekerjasama dengan orang lain, seberapapun giat bekerja tidak akan mendapatkan hasil yang optimal.
  • Orang yang tidak bisa menabung, seberapapun terus mendapatkan rezeki, tidak akan bisa menjadi kaya.
  • Orang yang tidak bisa merasa puas, seberapapun kayanya, tidak akan bisa bahagia.
  • Orang yang tidak bisa menjaga kesehatan, seberapun terus melakukan pengobatan, tidak akan berusia panjang.

Semoga menginspirasi.

No comments:

Post a Comment