Tuesday, April 19, 2016

Kisah Inspirasi - Kisah Anak Ayam Pematuk

Seekor anak ayam yang sombong sedang mencari makan. Anak ayam betina itu sangat cerdas dan cerdik. Tapi ia sering membual tentang kehebatannya dan suka berjalan sendiri. Ibunya sering mengingatkan anak ayam itu, tapi ia mengatakan bahwa ia bisa menghadapi bahaya dengan menggunakan akalnya yang sangat baik.

Ketika anak ayam itu berjalan sendirian di sepanjang jalur lebat, tiba-tiba seekor ular kobra muncul, sebelum anak ayam itu sempat menyadarinya dan membuka mulutnya untuk melahapnya. Anak ayam itu berkata kepada ular, "Berhenti, bodoh! Apakah kamu tidak tahu bahwa saya sangat beracun? Jika saya mematukmu, kau akan mati di tempat. Racun saya itu seribu kali lebih kuat dari milikmu. Setiap bagian dari tubuh saya ini beracun."

Kobra berpikir sejenak. Ia belum pernah  mendengar ada anak ayam beracun sejauh ini. Tapi ia tidak siap untuk mengambil risiko. Jadi, ia mengatakan kepada anak ayam itu, "Kau harus membuktikan bahwa kau itu beracun. Lalu, aku akan mengampunimu."

Ketika itu seorang pria berjalan di dekat tempat pertemuan mereka. Anak ayam itu mengatakan kepada ular, "Perhatikan aku akan mematuk orang itu. Ia akan mati, dan kau bisa melihatnya." Setelah berkata demikain, ia mematuk yang kuat di bagian belakang tumit pria itu dengan paruhnya yang tajam dan bersembunyi di balik semak-semak. Pria itu berbalik dengan menangis dan melihat kobra menakutkan. Karena ketakutan dan shock, pria itu jatuh pingsan.

Anak ayam itu merasa menag dan melompat, ia berteriak, "Pergi, kau penipu. Kalau tidak, aku akan membunuhmu dengan mematuk." Ia berpura-pura mengejar ular itu. Ular itu ketakutan dan meninggalkan tempat kejadian dengan kecepatan tinggi. Anak ayam yang berani itu tertawa riang dan memuji kecerdikannya sendiri. Ia memberitahu semua orang bagaimana ia menipu ular.

Seekor rubah yang kebetulan lewat, melihat ular kobra dan bertanya mengapa ular itu bergerak dengan kecepatan tinggi. Tanpa jeda, ular kobra itu menangis, "Ayo cepat pergi, anak ayam berbisa mengejar saya. Jangan melihat matanya, ia bisa membunuhmu." Ular itu merayap dengan kecepatan tinggi. Rubah yakin anak ayam itu telah menipu ular bodoh. Ia berlari menuju ke tempat dari mana ular itu muncul. Ia bertemu anak ayam yang sombong itu. Sebelum anak ayam mengucapkan sepatah kata, rubah itu telah menghabisinya. Menjilati bibirnya setelah menikmati makanan lezat, ia berseru, "Ah, beruntungnya! Enak sekali anak ayam ini!"

Fred Smith pernah mengatakan, "Kerendahan hati tidak menyangkal kekuatan yang Anda miliki. Kekuatan datang melalui Anda, bukan dari Anda."

Ya, kerendahan hati adalah kualitas yang aneh. Saat orang berpikir tentang itu, ia kehilangan itu!

No comments:

Post a Comment