Thursday, June 18, 2015

Kisah Inspirasi - Kesempatan Hidup Kedua

Suatu ketika, seorang wanita berdiri di atap sebuah bangunan yang tinggi. Setelah mengetahui bahwa suaminya berselingkuh, dia ingin mengakhiri hidupnya. Meskipun sedikit ragu-ragu, ia membuat langkah maju. Wanita itu dengan cepat jatuh ke tanah.

Tapi sebelum kematian, ketakutan mengisi jiwanya. Tiba-tiba ia merasa seperti dipeluk oleh seseorang. Ia membua matanya, dan melihat malaikat, yang memegang tangannya.

"Mengapa tidak Kau biarkan aku jatuh?" tanya wanita itu dengan ramah.

"Aku akan membiarkan Anda pergi, jika Anda setuju bahwa pemahaman mati ini tidak akan ada kenangan Anda yang tersisa di bumi, tidak ada sama sekali."

"Bagaimana itu?" tanya wanita itu terkejut.

"Anda tidak memiliki anak, yang akan mengingat Anda, ibu Anda sudah tua dan dia akan segera mati. Dan orang lain, mereka akan melupakan Anda segera."

"Dan suami saya? Ia akan menyalahkan dirinya sendiri atas kematian saya. Jika ia akna merasakan penyesalan seumur hidupnya, ia akan mengingat saya," jawab wanita itu.

"Itu tidak akan terjadi, ia tidak mencintai Anad, ia mencintai wanita lain. Dan ia tidak akan menyalahkan dirinya sendiri untuk waktu yang lama, segera ia akan melupakan Anda," kata malaikat.

"Baik, saya percaya. Tapi saya punya hal lain, foto."

"Apartemen Anda akan terbakar setelah satu tahun. Dan semua hal yang Anda miliki akan berubah menjadi abu," kata malaikat itu.

"Tapi teman-teman saya memiliki foto-foto saya," kata wanita itu.

"Anda tidak memiliki teman-teman," malaikat itu berkata cukup dingin.

"Tapi, saya berfoto bersama dengan mereka," kata wanita itu.

Tiba-tiba, malaikat itu mulai merenggangkan tangan wanita itu.

"Anda membiarkan saya pergi karena saya membuktikan kepada Anda bahwa akan ada kenangan yang saya tinggalkan?" tanya wanita itu mengejek.

"Tidak. Anda berpegangan pada tali begitu kuat. Anda meyakinkanku bahwa aku akan membiarkan Anda hidup, seperti orang lain yang berpengan pada sejumlah peluang yang sia-sia sehingga mereka bisa hidup. Aku tidak ingin menghabiskan saat-saat ini dengan Anda, karena aku bisa membantu orang lain selama waktu itu. Aku ingin memberi kesempatan untuk hidup, bukan mati."

No comments:

Post a Comment