Tuesday, November 3, 2015

Inspirasi - Kisah Gadis Penjual Apel yang Buta

Beberapa tahun silam, sekelompok salesman menghadiri sebuah konferensi di Chicago. Mereka telah berjanji kepada istri masing-masing akan tiba di rumah pada hari Jumat malam untuk makan malam bersama.

Tentu saja ini membuat mereka terburu-buru mengejar pesawat sambil membaw koper-koper mereka. Namun saat menuju tempat boarding pass tanpa sengaja salah seorang salesman itu menyenggol sekotak apel yang dijajakan. Apel-apel itu berhamburan. Namun, para salesman itu tetap bergegas mengejar pesawat mereka, karena jika tidak, mereka akan terlambat.

Tapi, satu orang di antara mereka berhenti. Ia berhenti sejenak dan mengambil napas dalam-dalam. Ia mencoba mendengarkan suara hatinya, dan ia merasakan belas kasihan pada gadis penjual apel-apel itu. Ia segera memberitahu teman-temannya untuk berangkat tanpa dirinya. Ia juga meminta salah satu dari mereka untuk menghubungi istrinya bahwa ia akan terlambat pulang. Pria itu kemudian kembali ke terminal tempat apel-apel tadi berhamburan di lantai.

Pria itu bersyukur telah membuat keputusan yang benar. Ternyata, gadis penjual apel itu buta! Gadis itu menangis, dan rasa frustasinya terlihat jelas di wajahnya. Ia mencoba meraba-raba mencari apel-apelnya. Ia berseru meminta pertolongan untuk mengumpulkan barang dagangannya, namun tidak seorangpun yang peduli.

Pria itu berlutut memunguti apel bersama gadis itu, yang memungutinya sambil meraba-raba. Setelah terkumpul, pria itu membantu menatanya kembali di meja. Saat ia melihat banyak di antara apel itu yang rusak, ia memisahkannya.

Setelah selesai, pria itu berkata kepada gadis penjual apel itu, "Ini uang 40 dolar, tolong ambil ini untuk mengganti kerusakan yang terjadi. Apakah kamu baik-baik saja?""

Gadis penjual apel itu menghapus air matanya.

Pria itu kemudian berkata, "Aku harap apa yang kami lakukan tidak merusak harimu sedemikian buruk."

Ketika pria itu hendak pergi meninggalkan gadis buta itu, gadis itu memanggilnya kembali, "Tuan…" Pria itu berbalik menatap gadis itu. "Apakah engkau Tuhan?" tanya gadis itu.

Pria itu tertegun dan tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Perlahan ia pergi ke arah penjual tiket untuk pulang ke rumahnya dengan pesawat selanjutnya. Namun pertanyaan gadis itu terus terdengar di telinganya, "Apakah engkau Tuhan?"

Banyak orang di sekitar kita seperti gadis itu. Mereka yang membutuhkan pertolongan. Namun, terkadang kita jarang yang mau berhenti sejenak dan menolong mereka. Bukankah kita harus memberikan kasih kepada siapapun di sekitar kita?

No comments:

Post a Comment