Tuesday, November 3, 2015

Inspirasi - Kisah Pemburu yang Tamak

Pada suatu hari, seorang pemburu berhasil menangkap seekor burung murai. Dengan perasaan sedih burung murai itu bermaksud membebaskan dirinya. Ia merayu si pemburu, katanya, "Apa yang ingin engkau lakukan pada diriku?"

Pemburu itu menjawab, "Akan aku sembelih engkau dan kumakan sebagai lauk."

"Percayalah, engkau tidak akan begitu berselera memakanku dan aku tidak akan mengenyangkan engkau. Jangan engkau makan aku, tetapi akan aku beritahu engkau tiga nasihat yang lebih baik daripada engkau memakanku. "

Si burung berjanji akan memberikan nasihat pertama ketika berada dalam genggaman orang itu. Yang kedua akan diberikannya kalau ia sudah berada di cabang pohon dan yang ketiga ketika ia sudah mencapai puncak bukit.

Terpengaruh dengan rayuan burung murai itu, sang pemburu pun setuju. Lalu dia meminta nasihat pertama. Kata burung itu, "Kalau kau kehilangan sesuatu, meskipun engkau menghargainya seperti hidupmu sendiri, jangan menyesal."

Orang itu pun melepaskannya dan burung itu segera melompat ke dahan. Di sampaikannya nasihat yang kedua, "Jangan percaya kepada segala yang bertentangan dengan akal, apabila tak ada bukti."

Kemudian burung itu terbang ke puncak gunung. Dari sana ia berkata, "Wahai manusia malang! Jika tadi engkau sembelih aku, niscaya engkau akan dapati dalam tubuhku ada dua biji mutiara. Berat setiap mutiara itu adalah dua puluh gram."

Terperanjat sungguh sang pemburu itu mendengar kata-kata si burung murai. Pemburu itu merasa dirinya telah tertipu. "Bodohnya aku! Bagaimana aku bisa melepas peluang yang begitu baik!" Pemburu itu sangat menyesal memikirkan kehilangannya. Namun katanya, "Setidaknya, katakan padaku nasihat yang ketiga itu!"

Si burung murai menjawab,"Alangkah tololnya kau meminta nasihat ketiga sedangkan yang kedua pun belum kau renungkan sama sekali. Sudah kukatakan padamu agar jangan kecewa kalau kehilangan dan jangan mempercayai hal yang bertentangan dengan akal. Kini kau malah melakukan keduanya. Kau percaya pada hal yang tak masuk akal dan menyesali kehilanganmu. Coba kau pikirkan, hai orang yang dungu. Aku, dagingku, darahku dan buluku tidak logis seberat dua puluh gram. Oleh itu, bagaimana mungkin akan ada dalam perutku dua biji mutiara yang masing-masing seberat dua puluh gram? Aku tidak cukup besar untuk menyimpan dua butir mutiara besar! Kau tolol! Oleh karenanya kau harus tetap berada dalam keterbatasan yang disediakan bagi manusia."

Burung murai itu menyambung lagi, "Nasihatku yang ketiga adalah, memberi nasihat kepada orang dungu seperti engkau ini adalah seperti menabur benih di tanah usang, tidak akan memberi faedah!"

Kemudian terbanglah si burung murai yang bijak itu meninggalkan pria yang termenung akan ketamakannya itu.

Maka, selalulah berpikir dengan akal sehat dan pertimbangkan iming-iming yang tidak masuk akal namun menyesatkamu.

No comments:

Post a Comment