Monday, October 19, 2015

Inspirasi - Kisah Matahari, Bulan, dan Bintang

Alkisah, sebuah suku kuno, sering kali menceritakan tentang asal-usul terjadinya bumi dan sekitarnya kepada keturunan mereka. Salah satu kisah yang menarik adalah tentang Matahari dan Bulan. Berikut ini kisahnya.

Mereka percaya bahwa Matahari adalah suami dari Bulan. Mereka melakukan perjalanan bersama-sama melalui langit dan itu adalah pemandangan yang indah yang mereka ciptakan.

Tapi suatu hari, Bulan memiliki bayi di perutnya. Ia sangat gembira dan mengatakan kepada Matahari tentang hal itu. Namun, Matahari tidak terlalu senang. Ketika Bulan bertanya apa alasannya, Matahari menjawab, "Bagaimana jika itu seorang anak perempuan?"

Bulan berkata, "Memangnya mengapa jika kita memiliki anak perempuan?"

Matahari menjawab, "Seorang anak perempuan tidak bisa seperti saya. Jika kita memiliki anak perempuan, aku akan membunuhnya, karena aku membutuhkan seorang anak yang akan sekuat aku  dan yang bisa menjaga namaku utuh."

Bulan merasa patah hati. Akhirnya, Matahari dan Bulan bertengkar tentang bayi itu.

Sebulan kemudian, Matahari melanjutkan perjalanan ke kota lain. Tiga hari setelah itu, Bulan melahirkan bayi, ternyata seorang bayi perempuan. Bulan sedih. Ia merasa sangat menyesal karena suaminya anak membunuh anaknya. Untuk menjaga agar anaknya aman dari Matahari, ia menyembunyikannya dalam sebuah kotak.

Ketika Matahari kembali ke rumah dalam beberapa hari, ia melihat bahwa perut Bulan sudah tidak seperti sebelumnya. Matahari bertanya kepada Bulan tentang bayinya.

"Seorang anak perempuan," Bulan menjawab, "jadi aku membunuhnya kemarin.

Matahari tahu kalau Bulan tidak mungkin membunuh bayinya, karena ia tidak pernah punya pemikiran demikian. Maka Matahari mencari di seluruh rumah dan akhirnya menemukan bayinya di sebuah kotak. Ia sangat marah. Ia merebut bayi itu dan memotongnya menjadi potongan-potongan. Kemudian ia melemparkan potongan itu dari jendela. Dan akhirnya potongan-potongan tubuh bayi itu menjadi bintang.

Matahari dan Bulan masih bertengkar sengit, dan mereka pergi dengan jalan terpisah. Itulah mengapa sampai saat ini yang satu bersinar di siang hari, yang lainnya muncul di malam hari.

No comments:

Post a Comment