Monday, October 19, 2015

Inspirasi - Orang Asing di Kebun Buah

Alkisah, ada seorang pria yang memiliki kebun besar. Ia menanami banyak pohon buah-buahan dan dirawat hingga menghasilkan buah. Sekarang ia ingin memetik buah-buahan itu dan menjualnya untuk dibelikan obat bagi keluarganya.

Suatu hari saat ia sedang memetik buah bersama anaknya, pria itu melihat seorang yang asing duduk di cabang pohon dan memetik buah. Pria itu menjadi marah dan berteriak, "Hei, Kau! Apa yang kau lakukan di pohonku? Apakah kau tidak malu mencuri buah di siang hari?"

Orang asing yang duduk di cabang pohon itu melihat si pemilik kebun tetapi ia tidak menjawab, dan terus saja memetik buah dari pohon itu. Tentu saja pria pemilik kebun sangat marah dan berteriak lagi, "Sudah satu tahun saya merawat pohon-pohon ini, Kau tidak punya hak untuk mengambil buah tanpa izin dariku, jadi turunlah!"

Orang asing di pohon pun akhirnya menjawab, "Mengapa saya harus turun? Ini adalah kebun milik Tuhan dan aku adalah hamba Tuhan. Jadi aku punya hak untuk memilih buah-buahan ini. Dan Anda tidak boleh mengganggu antara pekerjaan Tuhan dan hambaNya."

Pemilik kebun itu sangat terkejut mendengar jawaban itu dan memikirkan sebuah rencana. Ia mengatakan kepada anaknya, "Pergilah mengambil tali dan biarkan orang itu turun dari pohon."

Anaknya membawa tali dan pemilik kebun itu memerintahkannya untuk mengikat orang asing itu ke pohon. Pemiliki kebun kemudian mengambil tongkat dan mulai memukuli orang asing itu, yang mulai menjerit.

"Kenapa Anda memukuli saya? Anda tidak punya hak untuk melakukan hal ini."

Pemilik kebun itu tidak memperhatikan dan terus memukulinya. Orang asing itu berteriak, "Apakah Anda tidak takut akan Tuhan, Anda memukuli orang yang tidak bersalah?"

Pemiliki kebun menjawab, "Mengapa saya harus takut? Kayu di tangan saya ini milik Tuhan dan saya juga hamba Tuhan, jadi saya tidak perlu takut, dan Anda tidak perlu mengganggu pekerjaan Tuhan dan hamba-Nya."

Orang asing itu ragu-ragu dan kemudian berkata, "Tunggu! Jangan memukul saya. Saya meminta maaf karena mengambil buah-buahan. Ini adalah kebun Anda dan seharusnya saya meminta izin kepada Anda sebelum mengambil buah-buahan ini. Jadi, mohon maafkan saya dan bebaskan saya."

Pemilik kebun itu tersenyum dan berkata, "Karena Anda sekarang telah menyadari kesalahan Anda, saya akan memaafkan Anda. Tapi ingat bahwa Tuhan telah memberikan semua hambanya sebuah otak untuk berpikir, jadi perbuatan setiap orang berada di tangannya sendiri."

Lalu pemilik kebun itu melepaskan orang asing itu dan membiarkannya pergi.

No comments:

Post a Comment