Monday, December 21, 2015

Kisah Inspirasi - Jangan Mengeluh dan Teruslah Bersyukur

"Capek, browsingsebentar, ah," ia membatin sambil mengusap keringat di dahinya. Tak sengaja matanya menangkap judul besar: "Kakek Sukardi, Penjual Miniatur Kapal Pinisi Berkursi Roda yang Pantang Mengemis." (DetikNews, 4/3/2015).

Ia tertarik, karena jarang ada headlinemengangkat berita tentang orangtua, kecuali dalam kisah-kisah tragis. Padahal cerita tragis yang paling tak ia butuhkan sekarang, berhubung kondisi tempat kerjanya sekarang ini sudah cukup tragis.

"Perubahan kebijakan dari pusat, ada sedikit penyesuaian dalam operasional," kata penyelianya. Dalam praktik, ruangan kerja mereka kini hanya setengah dari yang dulu. Berdesakan. Membuat asap rokok Pak X yang tak juga sadar itu lebih agresif menyerang paru-paru asmatisnya. Padahal ia ingin kariernya meningkat seperti teman-teman sebayanya.

Kakek Sukardi (69) dulu kuli di Pelabuhan Tanjung Priok tetapi mengalami kecelakaan fatal yang menyebabkan kelumpuhan. Ia mencoba berdagang makanan-minuman, lalu membuat kerajinan, tapi semua gagal. Sampai ia berhasil membuat sendiri replika kapal pinisi. Ia menjajakannya sendiri dengan kursi roda yang dikendarainya juga sendiri. Selama bertahun-tahun.

Diona terpekur. Apakah ia lumpuh? Tidak. Apakah ia tidak bermodal kepandaian seperti Sukardi? Tidak juga. Ironisnya, ia merasa saat ini Kakek Sukardi duduk di hadapannya dan berkata, "Prinsipnya kita harus semangat, enggak boleh mengeluh dan terus bersyukur, Nak." Jangan-jangan kakek itu sedang menitipkan kunci sukses. 

No comments:

Post a Comment