Monday, December 21, 2015

Kisah Inspirasi - Kitalah yang Bertanggung Jawab atas Diri Kita Sendiri

Alkisah, Ani dan Dian, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayani mereka dengan buruk. Mukanya sungguh tidak ramah.

Ani jelas sekali jengkel menerima pelayanan seperti itu. Yang mengherankan, Dian, santai saja, bahkan bersikap sopan kepada penjual buku itu.

Ani bertanya kepada sahabatnya, "Hei, Dian, mengapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?"

Sahabatnya menjawab, "Lho, kenapa aku harus mengizinkan ia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain."

"Tapi ia melayani kita dengan buruk sekali," bantah Ani. Ia masih merasa jengkel.

"Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu tidak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri kita sendiri."

Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain terhadap kita. Kalau  mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lain. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba menjadi sedemikian pelit.

Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain terlebih dahulu.

Mari menjaga suasana hati, jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak. Pilihlah untuk tetap  berbuat baik, sekalipun kita menerima hal yang tidak baik.

Pemenang kehidupan adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, dan yang tetap tenang di tengah badai yang paling hebat, serta yang selalu bersyukur. 

No comments:

Post a Comment