Friday, September 5, 2014

Fwd: Inspirasi - Koper Tuhan

Seorang pebisnis tenggelam ke dalam hutang dan tidak bisa melihat jalan keluar dari hutangnya yang bertumpuk. Akhirnya ia bunuh diri. Ketika ia menyadari itu, ia melihat Tuhan mendekat padanya dengan sebuah koper di tangannya.

Tuhan berkata, "Baiklah Nak, kini waktunya pergi."

Terkejut, pria itu menjawab, "Sekarang? Begitu cepatkah? Aku masih punya banyak rencana. Tapi maaf bila ini waktunya saya pergi. Apa yang ada di dalam koper itu?"

Tuhan menjawab, "Barang-barangmu."

"Barang-barang saya? Apakah itu berarti hal-hal yang berkaitan dengan saya, pakaian, uang saya?"

Tuhan menjawab, "Barang-barang yang bukan milikmu di bumi."

Orang itu bertanya lagi, "Apakah itu kenangan akan saya?"

Tuhan menjawab, "Mereka tidak pernah menjadi  milikmu, tapi menjadi milik waktu."

"Apakah itu bakat saya?" tanya orang itu lagi.

Tuhan menjawab, "Mereka tidak pernah menjadi milikmu, tapi menjadi milik keadaan."

"Apakah itu teman-teman dan keluarga?" tanya orang itu lagi.

Tuhan menjawab," Aku menyesal mereka tidak pernah menjadi milikmu, tapi mereka milik 'jalan'."

"Apakah itu istri dan anak saya?"

Tuhan kembali menjawab, "Mereka tidak pernah menjadi milikmu, mereka milik hatimu."

"Apakah itu tubuh saya?"

Lagi, Tuhan menjawab," Mereka tidak pernah menjadi milikmu, tapi mereka milik debu."

"Apakah itu jiwaku?"

Tuhan menjawab, "Tidak ada milikku."

Dengan penuh ketakutan, pria itu mengambil koper dari Tuhan dan membukanya hanya untuk mengetahui bahwa koper itu kosong. Air mata membasahi pipi orang itu. Ia berkata, "Aku tidak pernah punya apa-apa?"

Tuhan menjawab, "Itu benar, setiap saat Kau hanya hidup untuk dirimu. Kau tidak pernah hidup untuk seseorang yang tidak berhubungan denganmu dengan cara apapun."

Mari lakukan sesuatu untuk orang lain yang tidak bisa membalas budi kembali kepada kita. Hidup ini hanya sebentar. Saat itu menjadi miliki Anda, hiduplah sekarang. Jangan lupa untuk menjadi bahagia dan membuat orang lain bahagia. Karena itu adalah satu-satunya hal yang penting. Segala sesuatu yang kita perjuangkan hanya untuk ditinggal di sini. Kita tidak bisa mengambil apa pun.

No comments:

Post a Comment