Wednesday, September 17, 2014

Menjadi Kaya Tidak Ada Hubungannya dengan Uang

Seorang tuan tanah kaya bernama Carl sering berkeliling di perkebunannya yang luas. Dengan demikian ia bisa memberikan selamat pada dirinya sendiri atas kekayaannya yang besar.

Suatu hari saat sedang mengelilingi perkebunan dengan kuda favoritnya, ia melihat Hans, seorang petani tua yang menggarap lahannya. Hans sedang duduk di bawah pohon ketika Carl menghampirinya.

Kata Hans, "Saya sangat bersyukur kepada Tuhan atas makanan yang diberikanNya."

Carl protes, "Jika itu semua harus saya makan, saya tidak akan merasa seperti berterima kasih."

Hans menjawab, "Tuhan telah memberi saya semua yang saya butuhkan, dan saya bersyukur untuk itu."

Petani tua itu menambahkan, "Sungguh aneh Anda datang hari ini karena saya bermimpi tadi malam. Dalam mimpiku sebuah suara mengatakan kepadaku bahwa 'orang terkaya di lembah ini akan mati malam ini'. Saya tidak tahu apa artinya, tapi saya pikir saya harus memberitahu Anda."

Carl mendengus, "Mimpi adalah omong kosong dan selalu datang dan pergi." Tapi, ia tidak bisa melupakan kata Hans 'Orang terkaya di lembah ini akan mati malam ini'.

Jelas saja, dialah orang terkaya di lembah itu, sehingga ia pun mengundang dokter ke rumahnya malam itu.

Carl mengatakan kepada dokter apa yang dikatakan Hans. Setelah pemeriksaan menyeluruh, dokter mengatakan kepada pemilik tanah yang kaya itu, "Carl, Anda orang yang kuat dan sehat bak kuda. Tidak ada cara Anda akan mati malam ini."

Namun, sebagai jaminan, dokter itu pun tinggal di rumah Carl, dan mereka bermain kartu sepanjang malam. Dokter meninggalkan rumah itu keesokan harinya dan Carl meminta maaf karena menjadi begitu marah atas mimpi petani tua itu.

Sekitar pukul 09.00, seorang pesuruh tiba di depan pintu rumah Carl.

"Ada apa?" tanya Carl.

Pesuruh itu menjelaskan, "Ini tentang Hans tua. Ia meninggal tadi malam dalam tidurnya."

Menjadi kaya tidak ada hubungannya dengan uang atau harta. Tetapi memiliki segala sesuatu itu harus dilakukan dengan menjalin hubungan dengan Tuhan.

No comments:

Post a Comment