Friday, September 5, 2014

Fwd: Inspirasi - Senjata Makan Tuan

Seperti sudah dikisahkan, bahwa Birbal tidak hanya menteri favorit Raja Akbar, tetapi juga menteri yang dikasihi oleh sebagian besar rakyat jelata, karena kecerdasan dan kebijaksanaannya. Orang-orang datang dari tempat yang jauh untuk meminta nasihat pribadi kepadanya. Namun, ada sekelompok menteri yang iri terhadap popularitasnya. Mereka mulai tidak menyukai Birbal. Secara lahiriah mereka menghujani Birbal dengan pujian-pujian, tetapi mereka mulai merencanakan niat jahat kepadanya.

Hingga pada suatu hari, mereka mendekati tukang cukur raja dengan sebuah rencana. Sebagai tukang cukur yang dekat dengan raja, mereka meminta kepada tukang cukur untuk membantu menyingkirkan Birbal. Tentu saja, mereka juga menjanjikan sejumlah besar uang sebagai imbalannya. Tukang cukur itu langsung setuju dengan rencana jahat para menteri itu.

Ketika lain kali Raja memerlukan jasanya, tukang cukur itu memulai percakapan tentang ayah sang Raja yang dulu juga dilayaninya. Tukang cukur menyampaikan pujian, tentang rambut-rambut halusnya. Dan kemudian sebagai permenungan, ia meminta raja untuk merenungkan bahwa ia sudah menikmati kemakmuran yang begitu besar, tapi apa yang telah dilakukan untuk kesejahteraan nenek moyangnya?

Raja sangat marah atas kekurangajaran tukang cukur itu dan mengatakan kepada tukang cukur itu, ia tidak mungkin melakukan apapun karena nenek moyangnya sudah mangkat. Tukang cukur itu menyebutkan bahwa ia tahu dari seorang penyihir yang bisa datang membantu. Penyihir itu bisa mengirim seseorang ke surga untuk menanyakan tentang kesejahteraan ayah sang Raja. Tapi tentu saja orang yang dikirim ini harus dipilih dengan hati-hati; ia harus cukup cerdas untuk mengikuti instruksi pesulap serta membuat keputusan cepat. Ia harus bijaksana, cerdas, dan bertanggung jawab. Tukang cukur itu pun kemudian menyarankan orang terbaik untuk pekerjaan itu, yang paling bijaksana dari semua menteri, yakni Birbal.

Tentu saja Raja sangat gembira bahwa ia akan mendengar kabar tentang ayahnya yang telah mangkat. Ia pun meminta tukang cukur itu untuk membuat pengaturan segera. Ia bertanya yang harus dilakukannya. Tukang cukur menjelaskan bahwa mereka akan membawa Birbal dalam sebuah prosesi di sebuah tempat pemakaman dan menyalakan tumpukan kayu. Seorang penyihir kemudian akan membacakan mantra-mantra sehingga Birbal akan naik ke langit melalui asap. Nyanyian mantra itu dimaksudkan untuk membantu melindungi Birbal dari api.

Raja yang senang segera memberitahu Birbal soal rencana ini. Birbal mengatakan bahwa ia pikir itu ide yang brilian dan ia ingin tahu siapa otak di balik rencana itu. Ketika mengetahui bahwa itu adalah ide tukang cukur, ia setuju untuk pergi ke surga dengan syarat agar ia diberi sebagian besar uang untuk satu bulan dalam rangka mempersiapkan keluarganya sehingga mereka tidak kesulitan saat ia pergi. Raja setuju dengan usul Birbal.

Dalam waktu satu bulan, Birbal mendapatkan orang yang bisa dipercayainya untuk membangun sebuah terowongan dari tempat pemakaman ke rumahnya. Pada saat prosesi, setelah kayu menyala, Birbal melarikan diri melalui pintu tersembunyi dari terowongan itu. Ia menghilang ke rumahnya dan ia bersembunyi selama beberapa bulan hingga rambut dan jenggotnya tumbuh panjang dan sulit diatur.

Sementara itu, musuhnya bersukacita karena mereka pikir bahwa mereka telah melihat terakhir kali Birbal. Hingga beberapa bulan kemudian Birbal tiba di istana dengan membawa berita dari ayah sang Raja. Raja sangat senang melihat Birbal dan siap dengan rentetan pertanyaan. Birbal mengatakan kepada raja bahwa roh ayahnya adalah yang terbaik dan telah disediakan semua kenyamanan kecuali satu.

Raja ingin tahu apa yang kurang sehingga ia bisa berpikir menemukan cara untuk mengirim orang atau apapun ke surga. Birbal menjawab bahwa tidak ada tukang cukur di surga, itulah sebabnya mengapa ia terpaksa mempunyai jenggot dan rambut yang panjang. Ia mengatakan bahwa ayah sang Raja telah meminta seorang tukang cukur yang baik.

Maka Raja pun memutuskan untuk mengirim tukang cukurnya sendiri untuk melayani ayahnya di surga.  Ia mengatakan bahwa tukang cukur dan pesulap untuk mempersiapkan dirinya sendiri dikirim ke surga. Tukang cukur tidak bisa mengatakan apa-apa karena ia terjebak dalam perangkapnya sendiri. Dan sekali saja tumpukan kayu itu dinyalakan, ia pun kehilangan nyawanya saat itu juga.

Kini, tidak ada lagi yang berani bersekongkol melawan Birbal lagi

No comments:

Post a Comment