Tuesday, January 12, 2016

Kisah Inpirasi - Kisah Burung Gagak

Seekor gagak sangat sedih karena ia tidak mempunyai teman. Ia bertemu beberapa burung dan meminta mereka untuk menjadi teman-temannya.

Tapi mereka menyuruhnya pergi, menghinanya, dan mengatakan bahwa ia tidak memiliki keindahan dan kasih karunia. Lalu gagak pergi. Kemudian ia melihat burung merak sedang menari dan mengulangi permintaannya. Tapi merak dengan sombong menertawakannya dan menyuruhnya pergi. Merak mengatakan kepadanya bahwa ia tidak berhak untuk bersahabat dengan merak yang merupakan burung paling indah dan penari berbakat di hutan itu.

Sambil mencemooh, burung merak itu berkata kepada burung gagak, "Kau kecil dan jelek dengan suara ofensif, gerakan canggung, dan perilaku buruk. Kau selalu memulung makanan di tempat sampah dan daging busuk. Beraninya kau mendekatiku?" Tambahnya dengan sombong, "Lihatlah betapa saya elegan, terurai, besar, dengan bulu yang indah dan eksotis, serta ekor berwarna-warni. Saya mengagumi keindahan dan anugerah serta keterampilan yang sangat baik saat menari. Pergilah dariku!"

Di lain hari, gagak merasa sedih, duduk sendirian di pohon. Tiba-tiba ia melihat seorang pemburu mengarahkan senapannya ke arah burung merak yang sedang duduk di pohon lain. Saat pemburu itu hendak menekan pelatuk, burung gagak terbang melawan senapan lalu terbang lagi mencari selamat. Karena senapannya terganggu, pemburu itu kehilangan sasarannya. Merak terselamatkan oleh bantuan dari gagak yang tepat waktu.

Kemudian merak datang menemui burung gagak dan mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan nyawanya. Mendengar kejadian ini, semua burung dan beberapa hewan menerima gagak sebagai sahabat mereka. Ia menjadi pahlawan mereka. Mereka belajar bahwa jasa seseorang tidak bisa dinilai dengan penampilannya.

Seperti halnya gagak malang dalam kisah tersebut, semua orang layak untuk diakui, dihormati, dan dicintai. Setiap orang memiliki nilai sendiri dan tidak harus dinilai dari penampilan luarnya. Prasangka, diskriminasi, rasisme, dan penilaian dari penampilan luar telah melanda umat manusia selama berabad-abad. Penilaian bias tersebut tidak mencerminkan kebenaran atau kenyataan. Tuhan saja tidak memihak atau pilih kasih. Kita harus menggunakan interpretasi cerdas dan hanya memberikan penilaian untuk sampai pada kesimpulan yang masuk akal dan keputusan yang bijaksana.

Fred Smith, pendiri FedEx, pernah mengatakan, "Kerendahan hati tidak menyangkal kekuatan yang Anda miliki. Hal ini menyadari bahwa kekuatan datang melalui Anda, bukan dari Anda." Kerendahan hati adalah kualitas yang aneh. Saat orang berpikir ia memiliki itu, ia kehilangan itu!

No comments:

Post a Comment