Tuesday, January 12, 2016

Kisah Inspirasi - Rasa Sayang Mengalahkan Kebencian

Alkisah, hidup dua orang kakak beradik yang berbeda ibu. Ibu si kakak sudah lama meninggal. Kini ia tinggal bersama ayah, ibu tiri, dan adik tirinya.

Sang kakak menanam pohon labu dan dengan rajin memeliharanya hingga pohon itu tumbuh dan menghasilkan buah yang berlimpah.

Pada suatu hari, mereka mendengar kabar bahwa Raja sedang sakit parah. Tabib istana mengatakan bahwa labu kembar dapat menyembuhkan penyakit Raja. Maka di adakanlah sayembara, barangsiapa yang memiliki labu kembar akan mendapat satu peti emas.

Sang kakak segera memberitahu pada keluarganya, bahwa ia memiliki labu kembar yang dimaksud. Ia pun bermaksud untuk mempersembahkan labu kembar itu demi kesembuhan sang Raja.

Pada hari keberangkatan sang kakak ke kota, Ibu memanggil si adik ke dapur, "Ada dua potong kue, yang polos dan bergambar bunga. Berikan pada kakakmu kue yang bergambar bunga, sebab Ibu telah memberi racun di dalamnya."

"Kenapa ibu ingin membunuh kakak? Bukankah ibu juga menyayangi kakak?" tanya sang adik.

"Ibu memang menyayanginya, tetapi bagaimanapun kamu adalah anak kandung Ibu dan Ibu tidak rela bila kakakmu mendapatkan emas itu, maka biarlah ia memakan kue beracun ini."

Kemudian si adik membawa kue itu kepada kakaknya. Sang kakak berkata kepada adiknya, "Adikku, tunggu kakak ya. Kakak janji akan segera pulang dan membeli banyak oleh-oleh untukmu dari kota dan uang hadiahnya untuk kita bersama."

Sang adik terdiam, kemudian berkata kepada kakaknya, "Kak, ibu memberi kue kita berdua, makanlah. Tapi aku ingin kue yang bergambar bunga." Setelah itu si adik dengan lahap memakan kue beracun itu.

Setelah kepergian kakaknya, si adik berkata kepada ibunya, ""Ibu, kue beracun itu telah kumakan. Kakak sangat baik kepadaku, mana mungkin aku tega membunuhnya. Setelah aku mati, sayangilah dia seperti ibu menyayangiku."

Ibunya yang mendengarnya kemudian memeluknya, "Anakku, tidak ada racun sama sekali di kue bergambar bunga itu. Ibu hanya menguji rasa sayangmu pada kakakmu, Ibu khawatir kamu menjadi iri dengan kemujuran kakakmu jika ia membawa banyak harta."

Demikianlah, di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. 

No comments:

Post a Comment