Friday, January 29, 2016

Kisah Inspirasi - Cara Benar dalam Berpikir


Alkisah, dua orang pedagang saling berteman. Keduanya bersiap-siap untuk perjalanan bisnis menjual barang dagangan masing-masing. Mereka pun memutuskan untuk melakukan perjalanan bersama-sama.

Mereka sepakat, karena masing-masing memiliki sekitar 500 keranjang, dan mereka pergi ke tempat yang sama di sepanjang jalan yang sama, maka akan terlalu ramai jika pergi pada waktu yang sama.

Maka salah seorang memutuskan bahwa lebih baik untuk pergi yang pertama. Ia pikir, "Jalan tidak akan berakar dengan gerobak, lembu bisa memilih rumput yang terbaik, kita akan menemukan buah dan sayuran yang terbaik untuk dimakan, orang-orang akan menghargai kepemimpinan saya, dan pada akhirnya saya bisa melakukan tawar-menawar dengan harga terbaik."

Sementara, pedagang yang satunya, yang dianggap hati-hati, menyadari ada keuntungannya pergi di urutan kedua. Ia berpikir, "Gerobak teman saya akan meratakan tanah sehingga kita melakukan perjalanan pada jalan yang mulus, lembu jantan itu akan makan rumput yang tua dan tender baru akan bermunculan. Dengan cara yang sama, mereka akan memilih buah-buahan dan sayuran tua dan yang segar akan dikeluarkan untuk kita nikmati. Saya tidak perlu membuang-buang waktu untuk menawar ketika saya bisa mengambil harga yang sudah ditetapkan dan mengambil keuntungan saya."

Jadi ia setuju untuk membiarkan temannya pergi lebih dulu. Teman ini yakin bahwa temannya tertipu olehnya dan ia mendapatkan yang terbaik dari temannya, sehingga temannya pun berangkat terlebih dahulu.

Pedagang  yang pertama pun berangkatlah. Ia  bersama dengan anak buahnya tiba di padang gurun yang disebut Waterless Desert, yang menurut orang setempat sering dihantui oleh setan. Ketika pedagang itu tiba di tengah gurun, mereka bertemu kelompok besar yang datang dari arah berlawanan. Gerobak mereka beroleskan lumpur dan meneteskan air. Mereka memiliki teratai dan lili air di tangan dan di gereobak mereka.

Pria pemimpin mereka mengatakan kepada pedagang itu, "Mengapa Anda membawa air sebagai beban beratmu? Dalam waktu singkat Anda akan mencapai oasis di bawah cakrawala itu dan banyak air yang bisa diminum dan kurma untuk makan lembu yang telah lelah menarik gerobak yang berat karena air tambahan. Jadi, buanglah air itu dan berbuat baiklah kepada binatang yang sudah bekerja pada Anda."

Meskipun para pembantunya telah mengingatkan pedagang itu, ia tidak menyadari bahwa itu bukan orang sungguhan, tapi setan yang menyamar. Akhirnya pedagang itu mengikuti sarannya, dan mengosongkan tempat air.

Ketika mereka melanjutkan perjalanan, mereka tidak menemukan oasis atau air sama sekali. Barulah mereka menyadari bahwa mereka telah tertipu oleh setan, dan mulai menggerutu menuduh pedagang itu. Pada akhir hari, semua orang mulai kelelahan. Lembu mereka terlalu lemah karena kekurangan air untuk menarik gerobak mereka. Semua orang dan hewan itu pun akhirnya mati. Tinggallah tulang-tulang mereka berserakan di tempat itu.

Beberapa bulan kemudian, pedagang kedua memulai perjalanannya melalui jalan yang sama dengan pedagang pertama. Ketika ia tiba di padang gurun, ia mengumpulkan semua pembantunya dan mengatakan, "Ini disebut Waterless Desert dan kita telah mendengar bahwa banyak setan dan hantu berkeliaran. Oleh karena itu kita harus berhati-hati. Mungkin saja ada tanaman beracun, atau air yang tak layak minum. Jangan minum air setempat tanpa bertanya pada saya."

Di tengah jalan padang guru, dengan cara yang sama seperti dilakukan pada pedagang pertama, mereka bertemu dengan setan yang menyamar. Ia mengatakan kepada mereka bahwa oasis dekat-dekat sini dan mereka harus membuang air mereka. Tapi pedagang ini cukup bijaksana untuk melewati setan itu begitu saja. Rasanya tidak masuk akal ada sebuah oasis di tempat yang disebut waterless desert. Apalagi terlihat mata mereka melotot merah dan bersifat agresif, sehingga pedagang itu menduga mungkin mereka itu setan.

Pedagang itu mengatakan kepada mereka untuk segera meninggalkannya, "Kami adalha orang bisnis yang tidak membuang air baik sebelum kita tahu dari mana air berikutnya berasal."

Lalu ia berkata kepada para pembantunya dan orang lain yang mengikutinya, "Jangan percaya, sampai kita benar-benar menemukan air. Oasis yang mereka tunjuk mungkin hanya ilusi atau fatamorgana. Apakah Anda pernah mendengar air ditemukan di Waterless Desert? Apakah Anda merasa ada hujan angin atau  melihat awan badai?"

Mereka menjawab, "Tidak," dan pedagang itu melanjutkan, "Jika kita percaya dengan orang asing ini dan membuang air kita, kemudian kita tidak memiliki apapun untuk diminum, maka kita akan lemah dan haus. Dan ini akan membuat setan mudah menyatroni kita. Sampai kita benar-benar menemukan air, jangan buang meski setetes!"

Akhirnya pedagang kedua dan rombongannya ini tiba di tempat pedagang pertama dan rombongannya mati. Mereka hanya menemukan gerobak dan tulang manusia serta hewan tergeletak di sekitarnya. Akhirnya mereka mengambil barang-barang yang masih tersisa dari pedagang pertama untuk mereka bawa. Mereka pun selamat dalam perjalanan dan kembali ke rumah dengan selamat sehingga keluarga mereka bisa menikmati keuntungan dari berdagang itu.

Demikianlah, seseorang harus selalu cukup bijaksana untuk tidak tertipu karena bicara rumit dan penampilan palsu.

No comments:

Post a Comment